Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tolo I atau PLTB Tolo I di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan sudah capai 96 persen. Pembangunan pembangkit listrik ini lebih cepat dari yang sudah ditargetkan.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana dan anggota Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I atau PLTB Tolo I di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Jumat 21 September 2018.
PLTB Tolo I Jeneponto dengan kapasitas 72 megawatt (MW) ini merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 35.000 MW sekaligus bagian dari upaya Pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23 persen yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025.
Advertisement
Baca Juga
Jonan mengapresiasi cepatnya kemajuan pembangunan PLTB Jolo I yang saat ini telah mencapai 96 persen. Pembangunan lebih cepat dari yang sudah ditargetkan sehingga masyarakat dapat segera menikmati manfaatnya.
"Saya mengucapkan terima kasih, ini proyek progressnya baik, penyelesaiannya lebih cepat beberapa bulan dari yang sudah ditargetkan dan juga saya sangat berkesan dengan adanya kerja sama dan kontribusi yang baik dengan masyarakat sekitar," ujar Jonan dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/9/2018).
Selain target penyelesaian proses konstruksi yang lebih cepat dari target, Jonan juga mengapresisasi kerja sama pihak PT Energi Bayu Jeneponto dengan masyarakat dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kerja sama pihak manajemen PLTB Tolo 1 dengan masyarakat menurut saya bisa dijadikan percontohan, karena masih banyak juga proyek pembangunan yang besar di bidang kelistrikan juga energi, kerja samanya luar biasa, kita mengucapkan banyak terima kasih," lanjut Jonan.
PLTB Tolo I
PLTB Tolo I berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. PLTB Tolo memiliki 20 turbin, masing-masing plat berkapasitas 3,6 MW dengan panjang blade 63 meter dan tarif sesuai PPA antara Konsorsium PT Redaya Energy Pte & PT Global Pacific Energy dengan PT PLN (Persero) 11,850 USD cent/kWh.
PLTB Tolo yang ditargetkan akan COD pada tanggal 21 November mendatang ini dibangun dengan investasi 160,7 juta USD. Kontraktor utama konstruksi adalah PT Pembangunan Perumahan Tbk dengan Tingkat kandungan komponen dalam negeri mencapai ± 42 persen.
Kemajuan pembangunan saat ini mencapai 96,68 persen. Groundbreaking PLTB ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2018 oleh Presiden RI, bersamaan dengan peresmian PLTB Sidrap.
Pemanfaatan tenaga asing selama masa konstruksi proyek ini hanya 27 orang saja, sisanya sebanyak 250 orang adalah pekerja domestik dan 122 orang di antaranya adalah tenaga kerja lokal. Tenaga kerja asing pada saat operasi nanti direncanakan hanya 1 orang saja.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement