Sukses

Usai Idul Adha, Harga Daging Ayam dan Sapi Stabil di Pasar Slipi

Daging sapi harganya masih terpantau stabil, begitu pun daging ayam.

Liputan6.com, Jakarta - Harga daging ayam dan sapi terpantau stabil di pasaran. Tidak ada kenaikan harga untuk daging sapi dan harga daging ayam relatif murah.

Menurut pantauan Liputan6.com di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Jumat (31/8/2018), harga daging ayam berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram (kg).

"Harga ayam Rp 40 ribu per kilo. Ati Rp 2.500, ceker Rp 25 ribu per kilo," jelas Ani (59).

Pedagang daging ayam lain di blok daging ayam pun menjual dengan kisaran harga yang sama.

"Harga di sini sama semua Rp 40 ribu per kg" lanjut Ani.

Beralih ke daging sapi, harganya terpantau masih stabil dari sebelum Idul Adha.

"Harga sekilo Rp 120 ribu per kg. Enggak berbeda dari sebelum dan sesudah Idul Adha," ungkap seorang pedagang sapi.

Selain daging sapi, harga dengkul dijual hanya Rp 20 ribu. Sementara, tetelan yang biasa dipakai untuk sop dan soto dijual seharga Rp 80 ribu per kg di sana. 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kementan Klaim Impor Daging Terus Turun Sejak 2016

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan telah menekan angka impor daging. Hal tersebut terlihat dari data tren penurunan angka impor daging sapi sejak 2016.

‎Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, realisasi impor daging pada 2016 sebanyak 147.851 ton, sementara pada 2017 turun menjadi sebanyak 120.789 ton.

Sedangkan impor daging untuk tahun ini sampai dengan 30 Juni 2018 realisasi baru mencapai 69.168 ton atau baru mencapai 61 persen dari prognosa impor daging di 2018 yang sebesar 113.510 ton.

"Artinya, dari data tersebut, apabila impor daging tahun 2018 tidak melebihi prognosa, maka impor daging mengalami tren penurunan dari tahun 2016-2018," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. 19 Agustus 2018.

Ketut mengungkapkan, Kementan terus berupaya mewujudkan ketahanan pangan untuk komoditas daging sapi melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Program tersebut ditujukan untuk optimalisasi reproduksi ternak sapi sehingga bisa mempercepat peningkatan populasinya. Upsus Siwab menjadi fokus Kementan sejak 2017, dan merupakan lanjutan dan penyempurnaan terhadap kegiatan GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan) pada 2015-2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.