Sukses

Selain PLN, Menteri Rini Minta BUMN Ikut Bantu Terangi Papua

Menteri BUMN Rini Soemarno meminta BUMN lain membantu PT PLN dengan modali infrastruktur kelistrikan.

Liputan6.com, Jayapura - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta perusahaan BUMN membantu PT PLN (Persero), dengan menindaklanjuti hasil survei Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang dengan memodali kelistrikan di Papua.

Rini mengatakan, Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang  tela‎h melakukan survei pada 419 desa di Papua yang belum menikmati listrik. Survei tersebut dilakukan untuk memastikan  potensi sumber energi yang sesuai dengan wilayah tersebut.

‎"Kami melakukan survei 419 desa karena jauh-jauh, disambung jaringan listrik tidak mungkin, cost-nya mahal. Kami lakukan survei bahan bakar yang sesuai mungkin air, power matahari cukup kuat, angin apakah ada biomassa," kata Rini, di Jayapura, Papua, Sabtu (25/8/2018).

Rini menuturkan, hasil survei Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang  seharusnya segera ditindaklanjuti, sehingga 419 desa bisa menikmati aliran listrik dengan cepat. Minimal penerangan sementara, sebelum pembangkit yang sesuai hasil rekomendasi survei dibangun.

"419 desa in‎i InsyaAllah akhir tahun sudah selesai. ‎Target kami ada cepat dan jangka panjang, sambil menunggu salah satunya solar panel dulu ini yang kami lakukan dalam waktu cepat," tutur dia.

Rini pun meminta, perusahaan ikut berpartisipasi melistrik 419 desa hasil survei Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang,  sehingga masyarakat cepat merasakan dampak survei yang dilakukan mahasiswa, relawan dan pegawai PLN tersebut.

"Kalau dilihat kalau bawa alat sisi cost mahal apakah anggaran t‎idak ada di PLN, sehingga bisa sponsorship CSR agar lebih cepat, karena itu saya katakan sudahlah BUMN bersama sinergi untuk kelistrikan," ujar dia.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Libatkan Mapala untuk Terangi Papua

Sebelumnya, PT PLN (Persero) melibatkan mahasiswa pencinta alam (mapala) dari 5 perguruan tinggi negeri, TNI dan LAPAN, untuk melakukan pemetaan potensi energi dan kebutuhan listrik di wilayah Papua dan Papua Barat.

Direktur Human Capital Management PT PLN, Muhammad Ali mengatakan‎, pemerintah telah menargetkan seluruh desa di Papua mendapatkan aliran listrik pada 2019. Namun PLN tidak bisa sendirian untuk mewujudkannya.

Oleh Sebab itu, PLN menggandeng berbagai pihak untuk bisa mewujudkannya salah satunya adalah mapala dari 5 universitas negeri. Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Indonesia, Universitas Cenderawasih, Univeritas Gajahmada, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Kita tahu bahwa pemerintah menargetkan Papua terang pada 2019. Jika PLN bekerja sendiri maka target itu akan lewat. Oleh sebab itu kami libatkan sebanyak mungkin komponen bangsa yang ada dalam hal ini rekan mahasiswa," kata Ali, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat 27 Juli 2018.

Untuk menjalankan program Ekspedisi Papua Terang tersebut, sebanyak 165 orang mapala dan 100 anggota TNI AD akan melakukan survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan, maupun sistem jaringan evakuasi daya di sekitar 415 desa di 24 kabupaten di Papua dan 1 kabupaten di Papua Barat.

"Para Mapala ini akan berangkat ke Papua bersama 130 pegawai PLN yang menjadi relawan. Tugas para relawan nanti adalah membantu pelaksanaan survei listrik yang dilakukan oleh para mahasiswa," lanjut Ali.

Sebelumnya para peserta akan diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI, pemanfaatan data pengindraan jauh dari LAPAN.‎Keberangkatan para peserta Ekspedisi Papua Terang akan dilaksanakan pada 28 Juli 2018.

"Peran serta adik-adik ini sangat luar biasa untuk melistrik sodara kita di sana," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.