Sukses

The Fed Kembali Dongrak Suku Bunga

Bank Sentral AS memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan berada di kisaran 2,8 persen pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - The Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga pada Rabu. Kenaikan suku bunga ini sudah diperkirakan oleh analis dan ekonom.

Dengan adanya kenaikan suku bunga ini menandakan tonggak pergeseran kebijakan Bank Sentral AS dari yang awalnya pelonggaran kebijakan moneter untuk memerangi krisis keuangan dan resesi pada 2007-2009 menjadi pengetatan kebijakan moneter.

Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen. Bank Sentral AS mengesampingkan janji sebelumnya bahwa mereka akan terus menahan suku bunga di kisaran rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Perekonomian sudah berjalan dengan baik," jelas Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam konferensi pers usai Rapat Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee).

"Seluruh indikasi ekonomi menunjukkan perbaikan. data tenaga kerja, inflasi dan lainnya sesuai dengan perkiraan," jelas dia.

Ekspektasi ekonomi yang sudah baik menjadi pendorong Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebanyak 7 kali sejak 2015 lalu.

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cerah ini menjadi landasan bank the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan awal pada beberapa bulan mendatang. Diperkirakan akan ada dua kali kenaikan lagi pada tahun ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyeksi

Bank Sentral AS memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan berada di kisaran 2,8 persen pada tahun ini. Perkiraan ini lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Sedangkan untuk tahun depan, the Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di angka 2,4 persen.

Untuk inflasi akan ada di angka 2,1 persen untuk tahun ini dan akan berada di angka yang sama di tahun-tahun berikutnya sampai dengan 2020.

Angka ini disambut baik oleh analis dan ekonom karena sebelumnya the Fed selalu memproyeksikan tingkat inflasi jauh di bawah target.

Tingkat pengangguran pada saat ini berada di angka terendah dalam 18 tahun yaitu di angka 3,8 persen. Angka tersebut diperkirakan turun menjadi 3,6 persen tahun ini.

"Pasar tenaga kerja terus menguat, aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang solid," tulis The Fed dalam pernyataannya.

“Pengeluaran rumah tangga meningkat sementara investasi tetap bisnis terus tumbuh kuat.” tulis risalah tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.