Sukses

Bank Mandiri Tambah Pasokan Kartu E-Money Jelang Lebaran

Kartu Mandiri e-money yang diterbitkan Bank Mandiri mencapai lebih dari 14,3 juta hingga April 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperkuat layanan uang elektronik (e-money) untuk mendukung pada mobilitas masyarakat yang akan melaksanakan tradisi mudik saat musim Lebaran 2018.

"Bank Mandiri meningkatkan ketersediaan uang elektronik yaitu Mandiri e-money untuk memudahkan masyarakat melakukan pembayaran tol," kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi, di kantornya, Kamis (24/5/2018).

Kartu e-money akan disiapkan sebanyak-banyaknya hingga unlimited (tidak terbatas) sehingga masyarakat tidak akan sampai kehabisan.

Selain itu, ia menuturkan, Bank Mandiri juga meningkatkan kerja sama dengan merchant-merchant mitra melalui Indomaret, Alfamart, PVJ Mall, Jogjamart, Gramedia, Merchant Online ( Blibli, Bhinneka, Dinomarket, JD. ID, dan Es.ID) dan lain-lain.

"Hingga April 2018, kartu Mandiri e-money yang telah diterbitkan Bank Mandiri mencapai lebih dari 14,3 juta kartu dengan nilai transaksi selama Januari-April 2018 sebesar Rp 4,8 triliun, di mana 86 persen transaksi dilakukan pada gerbang tol," ujar dia.

Adapun ruas jalan tol yang dapat diakses kartu Mandiri e-money mencapai sebanyak 40 ruas, sepanjang lebih dari 1.100 km, antara lain ruas tol sepanjang Pelabuhan Merak sampai ke Surabaya, Jawa Timur.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Kredit Infrastruktur Bank Mandiri Capai Rp 137 Triliun

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk mampu menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp 137 triliun hingga Maret 2018. Penyaluran kredit infrastruktur tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan pembangunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kredit infrastruktur tersebut disalurkan kepada 7 sektor utama yakni transportasi dengan ilai Rp 36 triliun, tenaga listrik  senilai Rp 34,5 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp 13,6 triliun dan konstruksi mencapai Rp 15,2 triliun.

Selain itu juga ke sektor perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp 9,2 triliun, telematika dengan nilai Rp 8,2 triliun, jalan tol sebesar Rp 9,8 triliun dan infrastruktur lainnya mencapai Rp 10,7 triliun.

Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tiga bulan pertama 2018 sebesar Rp 3,55 triliun, sekitar 24,4 persen dari target Rp 14,56 triliun tahun ini.

"Adapun 41,9 persen dari nilai tersebut atau Rp 1,49 triliun telah disalurkan kepada sektor produktif, yakni pertanian, perkebunan dan perikanan," kata Kartika, di Gedung Plaza Mandiri, Selasa 24 April 2018.

Tiko mengungkapkan, sejak pertama kali disalurkan hingga Maret 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 51,88 triliun kepada 1,05 juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, untuk merealisasikan peran sebagai agent of development, Bank Mandiri juga terlibat aktif dalam penyaluran program bantuan sosial nasional.

"Pada Program Keluarga Harapan (PKH), Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 746,04 miliar kepada 1.210.908 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia," ujarnya.

Sedangkan program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) yang disalurkan perusahaan tercatat sebesar Rp 12,27 miliar yang disalurkan kepada 33.684 KPM. Adapun pelaksanaan program ini berhasil dilaksanakan dengan dukungan 106.351 agen branchless banking Bank Mandiri.

Ia melanjutkan, Bank Mandiri berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent.

Pada triwulan I-2018, pengumpulan dana murah perseroan tercatat bertambah Rp 31,5 triliun, setara dengan kenaikan 6,8 persen yoy menjadi Rp 497,18 triliun.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 23,4 triliun menjadi Rp 310,9 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp 8,1 triliun menjadi Rp 186,2 triliun.

"Sedangkan cost of fund juga berhasil kami turunkan menjadi 2,6 persen dari posisi akhir Maret tahun lalu yang mencapai 2,9 persen." tutur dia.

Sebagai upaya untuk terus meningkatkan penghimpunan dana masyarakat, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan elektronik perseroan untuk melengkapi 4.948 jaringan kantor cabang yang telah ada.

Jaringan elektronik tersebut meliputi 17.429 mesin ATM (termasuk 9.887 ATM Merah Putih), 245.619 mesin EDC, serta layanan sms banking, Mandiri Online dan call center 14000.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.