Sukses

Rihanna Marah Besar, Saham Snapchat Anjlok Rp 10,9 Triliun

Rihanna mengkritik Snapchat pada Kamis minggu lalu karena dianggap menampilkan iklan yang ofensif.

Liputan6.com, Jakarta - Platform media sosial Snapchat kembali harus kehilangan nilai valuasi saham akibat mendapat kritik yang dilontarkan oleh seorang selebriti terkenal. Kali ini kritik tersebut dikemukakan oleh penyanyi terkenal Rihanna.

Mantan kekasih Chris Brown itu mengkritik Snapchat pada Kamis minggu lalu karena dianggap menampilkan iklan yang ofensif. Akibat hal ini, nilai saham Snapchat pun anjlok 4 persen setara dengan USD 800juta atau Rp 10,9 triliun.

Rasa ketidak setujuan itu Rihanna tuangkan dalam sebuah status di akun instagram. Ia merasa terganggu karena Snapchat menampilkan iklan aplikasi 'Would You Rather' yang menyangkut pautkan hubungan Rihanna dengan kekasih terdahulunya.

"SNAPCHAT aku tahu kalian mengerti bahwa kalian bukan aplikasi favoritkku di luar sana! Tapi saya cuma ingin tahu kenapa hal-hal tidak mengenakkan ini terjadi. Saya ingin menyebutnya kebodohan tapi saya tahu kalian tidak bodoh. Kalian menghabiskan uang untuk menghidupkan sesuatu yang dengan sengaja akan membuat malu korban Domestic Violence (DV) dan membuat lelucon tentang hal itu," tulis Rihanna dalam statusnya.

Di akhir status, Rihanna menutup tulisannya dengan kata-kata "dasar tidak tahu malu."

Mengenai hal itu, Snapchat mengeluarkan pernyataan dengan menyebut iklan itu adalah "menjijikkan".

"Kami sedang menginvestigasi bagaimana hal itu bisa terjadi, dan memastikan nantinya hal seperti itu tidak akan terulang kembali," kata pihak perusahaan seperti dilansir dari CNN, Selasa (19/3/2018).

Kejadian tidak mengenakkan yang dialami Snapchat ini merupakan akibat yang bisa diperoleh dari platform dengan fasilitas self-service ad. Fasilitas tersebut memungkinkan sebuah perusahaan untuk membeli dan menampilkan iklan tanpa harus menempuh negosiasi dengan orangnya langsung.

Chief Strategy Officer dari GBH Insights Daniel Ives mengatakan, hal ini merupakan tantangan besar yang harus mampu diatasi oleh Snapchat.

"Platform media sosial terus menerus mendapat permasalahan dengan iklan dan konten yang dianggap ofensif, seperti halnya apa yang kita lihat di Facebook dan Twittwe," kata Ives.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan pertama kali

Sebelum mendapat kritik dari Rihanna, Snapchat juga sempat mengalami penurunan saham setelah Kylie Jenner berkicau di Twitter. Dalam kicauannya, ia mengungkapkan sudah lama tak lagi menggunakan Snapchat.

"Jadi, apakah ada orang lain yang sudah tak membuka Snapchat lagi? Atau hanya saya..ini sangat menyedihkan," tulisnya di akun @KylieJenner. Dalam waktu singkat, nilai perusahaan Snapchat turun hingga US$ 1,3 miliar.

Kendati demikian, belum dapat diketahui secara pasti apakah kicauan Kylie berakibat langsung pada saham Snapchat. Sebab, sejak melakukan perubahan desain, aplikasi tersebut memang mendapat banyak kritik dari pengguna.

Kylie sendiri tak lama setelahnya mengunggah kicauan yang menyebut dirinya masih menyukai snap (istilah unggahan konten di Snapchat). "(Aku) Masih menyukai snap," tulis Kylie.

Kicauan serupa juga sempat diunggah oleh salah satu produk kecantikan, Maybelline New York, yang menanyakan apakah mereka masih perlu bergabung di platform Snapchat.

Perusahaan itu beralasan jumlah penonton Snapchat terus berkurang, tapi mereka masih ingin terhubung dengan para follower-nya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.