Sukses

Pemerintah Buka Opsi Perpanjang Rute Kereta Cepat ke 2 Daerah

Jarak yang ideal untuk sebuah proyek kereta cepat yaitu 300 kilometer (km).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah membuka kemungkinan memperpanjang rute kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Solo dan Yogyakarta. Sebelumnya, proyek yang digarap bersama China tersebut juga diwacanakan hingga ke Kertajati.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sebenarnya jarak yang ideal untuk sebuah proyek kereta cepat yaitu 300 kilometer (km). Sedangkan untuk jarak Jakarta-Bandung baru sekitar 143 km.

"Ya bisa saja nanti (sampai Solo dan Yogyakarta), karena jarak rata-rata kereta api cepat itu jaraknya pada 300 km baru akan feasible. Jadi kita belum tahu tapi opsi kita buka, tapi apa yang sekarang jalan kita jalani dulu, anti 140 km dulu yang jalan ya 140 km," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Menurut Luhut, dirinya akan terus memantau perkembangan pembangunan proyek transportasi tersebut. Untuk bisa merealisasikan kereta cepat hingga mencapai Solo atau Yogyakarta akan dilakukan kembali studi kelayakan (feasibility study/FS) selanjutnya.

"Iya, akan akan pimpin itu. Jadi apakah nanti 140 km, apakah ke Kertajati, ataukah mungkin kita pilihan sampai ke Jogja dan Solo, nanti kita hitung lagi, karena kita mau lihat FS pada ini," dia menuturkan

Menurut dia, studi kelayakan untuk melihat apakah proyek tersebut memungkinkan untuk mencapai Solo atau Yogyakarta tengah dilakukan. "Iya sekarang saya lagi kerjain, lagi saya kerjain," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rini Ungkap Sebab Proyek KA Cepat Jakarta Bandung Tak Berjalan

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bakal dievaluasi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menganggap evaluasi ini perlu karena tidak ada perkembangan berarti pada proyek transportasi ini.

Menjawab kekhawatiran Luhut, Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui jika ada beberapa hal yang membuat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belum berjalan signifikan.

Rini mengaku, selama ini pihaknya masih melakukan berbagai pertimbangan dengan perusahaan mitra dari China mengenai waktu dan dari mana proyek tersebut dimulai. Ini terkait penyelesaian pembebasan lahan di Halim yang baru saja selesai.

"Mengapa enggak ada perkembangan, karena pembebasan lahan di Halim sangat penting. Pembebasan lahan sudah selesai minggu lalu," kata Rini di Indramayu, Kamis (11/1/2018).

Dengan selesainya pembebasan lahan tersebut, Rini menjanjikan pembangunan fisik kereta cepat akan dimulai minggu depan.

Rini mengatakan, Lahan di Halim menjadi kunci pembangunan proyek [kereta cepat Jakarta-Bandung ]( 3219458 "")karena di lokasi ini, akan dibangun terowongan paling panjang yang akan dilalui kereta cepat. Terowongan di Halim ini menjadi salah satu dari lima terowongan yang akan dibangun.

"Jadi partner kita mengatakan buat apa kita bangun yan lebih celat kalau terowongan di Halim belum selesai, yang ada kita harus bayar bunga dari awal. Kan tidak mungkin kereta cepat jalan kalau terowongan di Halim belum selesai," tegasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.