Sukses

Naik Tipis, IHSG Cetak Level Tertinggi Baru

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,12 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.070 dengan transaksi Rp 8 triliun

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah meski akhirnya berbalik arah ke zona hijau. Kendati naik tipis, IHSG kembali catatkan level tertinggi baru.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (28/11/2017), IHSG naik tipis 6,12 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.070,71. Indeks saham LQ45 menguat 0,49 persen ke posisi 1.024,69. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 236 saham melemah sehingga menahan IHSG. Sedangkan 130 saham menguat. 114 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.070,71 dan terendah 6.015,90.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 351.611 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 222,01 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.496. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 1,42 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan naik 0,69 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,47 persen.

Sektor saham aneka industri melemah 1,36 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang tergelincir 1,11 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,96 persen.

Saham-saham catatkan top gainers naik 10,83 persen ke posisi Rp 174, saham ZINC melonjak 9,31 persen ke posisi Rp 1.115 per saham, dan saham MEDC menanjak 4,32 persen ke posisi Rp 965 per saham.

Sedangkan saham-saham yang turun antara lain saham IIKP melemah 10,26 persen ke posisi Rp 280 per saham, saham MBSS merosot 7,41 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham LEAD susut 6,67 persen ke posisi Rp 84.

Sebagian besar bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,02 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,04 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,41 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,25 persen, indeks saham Shanghai naik 0,34 persen dan indeks saham Singapura melonjak 0,17 persen.

"IHSG masih terlihat kuat pertahankan level support ditunjang oleh saham memiliki kapitalisasi besar yang terus menopang. Ditambah harga komoditas yang bertahan cukup kuat," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada awal perdagangan Selasa ini.

Pada pra-pembukaan, IHSG di posisi melemah 9,4 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.055,10. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, Selasa 28 November 2017, IHSG turun 15,3 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.047,64.

Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,47 persen ke posisi 1.014,8. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Ada sebanyak 58 saham menguat. Sedangkan 46 saham melemah dan 87 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.058,66 dan terendah 6.047,64.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.381 kali dengan volume perdagangan saham 89,9 juta saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 120,2 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 22,9 miliar di total pasar. Tercatat, posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.523.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham memerah, kecuali sektor saham industri dasar yang naik 0,17 persen.

Sementara yang melemah, sektor saham aneka industri turun 1,20 persen. Disusul sektor saham infrastruktur susut 0,55 persen. Dan sektor saham perdagangan turun 0,50 persen.

Saham-saham yang catatkan keuntungan, antara lain saham RBMS naik 19,72 persen ke posisi Rp 340 per saham, saham BMSR melonjak 9,26 persen ke posisi Rp 118 per saham, dan saham BULL menguat 8,92 persen ke posisi Rp 171 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN turun 13,40 persen ke posisi Rp 362 per saham, saham CLEO merosot 8,15 persen ke posisi Rp 620, dan saham FINN susut 7,98 persen ke posisi Rp 173 per saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.