Sukses

Jokowi Tak Ingin Kesejahteraan Hanya Dinikmati Segelintir Orang

Pemerintah Jokowi ingin seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan manfaat dari pembangunan yang gencar dilakukan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan manfaat dari pembangunan yang gencar dilakukan pemerintah. Untuk itu, pemerintah lebih fokus melakukan pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

"Kita tidak ingin kesejahteraan hanya dinikmati oleh seseorang atau sekelompok orang. Inilah janji kemerdekaan yang harus kita segera wujudkan, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut mewujudkan ketertiban dunia.
Kesanalah kita bergerak," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT RI ke-72 di Gedung DPR, Rabu (16/8/2017).

Dalam tiga tahun terakhir ini, lanjut dia, pemerintah fokus untuk memerangi kemiskinan, menekan ketimpangan, dan mengurangi pengangguran. Hasilnya, tingkat kemiskinan di Indonesia turun, dari 28,59 juta orang pada Maret tahun 2015 menjadi 27,77 juta orang pada Maret tahun 2017.

Begitu juga Indeks Rasio Gini Indonesia, yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus membaik dan mencapai 0,393 di bulan Maret 2017, turun dibandingkan dengan angka bulan September 2014 yaitu 0,414.

Angka inflasi nasional juga terkendali di tingkat 2,6 persen dari bulan Januari hingga Juli tahun 2017. Bahkan di bulan Mei 2017, yaitu menjelang bulan puasa, tercatat inflasi kita hanya sebesar 0,39 persen.

Pertumbuhan ekonomi juga terus dijaga agar berkualitas dan berkeadilan. Jokowi ingin memastikan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 5 persen per tahun pada periode 2014-2016, bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang tapi bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

"Oleh sebab itu, pembangunan yang kita jalankan bersama bukan hanya untuk yang tinggal di kota-kota tapi untuk seluruh anak bangsa, baik yang tinggal di pedesaan, daerah-daerah pinggiran, pulau-pulau terdepan, maupun kawasan perbatasan," papar Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini