Sukses

Sri Mulyani: Pasar Modal Tak Boleh Eksklusif

Menkeu Sri Mulyani berharap pelaku pasar modal turut meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap pasar modal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ingin supaya pasar modal Indonesia tidak hanya dimiliki oleh segelintir orang. Jadi masyarakat umum bisa menikmati manfaat dari pasar modal.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, apabila masyarakat umum tak bisa menjangkau pasar modal menjadi indikasi jika ada kesenjangan di masyarakat.

"Rasa memiliki ini begitu sangat berharga. Tidak hanya Indonesia di seluruh dunia kita melihat, tren bahwa capital market tidak bisa connect dengan masyarakat umum maka persepsi realitas disparity atau kesenjangan salah satu musuh ditangani kita semua," kata Sri Mulyani saat ikut membuka perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (3/1/2016).

Sri Mulyani berharap, para pelaku pasar modal turut meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap pasar modal. Menurut dia, keterjangkauan masyarakat umum terhadap pasar modal menjadi wadah untuk pemerataan ekonomi.

"Saya mengharapkan seluruh pelaku apakah emiten, SRO maupun OJK untuk bersama upaya meningkat rasa memiliki masyarakat terhadap bursa. Sehingga dia menjadi wahana demokratisasi perekonomian Indonesia, tidak harus sifatnya eksklusif, sedikit orang," jelas dia.

Pemerintah, lanjut dia, akan mendukung dengan berbagai upaya seperti dengan kebijakan dan perbaikan dari perekonomian.

"Pemerintah akan terus melakukan untuk berbagai upaya mendukung itu apakah dari sisi persiapan, kondisi perekonomian, kebijakan ekonomi, sehingga pelaku dan perusahaan makin maju tidak hanya untung tapi kontribusi pembangunan," jelas dia.

Dia juga mengatakan, akan mengoptimalkan anggaran negara untuk mendorong ekonomi Indonesia.

"Bagi pemerintah terutama dari sisi Kementerian Keuangan  akan menjaga APBN instrumen yang menciptakan kepercayaan dan kredibilitas membantu lingkungan baik bagi ekonomi Indonesia, baik penerimaan dan belanja negara untuk mendukung seluruh pelaku usaha Indonesia. Sehingga mendapatkan manfaat dalam pergerakan ekonomi Indonesia," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.