Sukses

Financial Literacy Day: Businessman Tangguh Paham Keuangan

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Jakarta Pusat menggelar Talkshow dan Seminar Financial Literacy Day.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha memiliki peranan penting dalam menggerakkan perekonomian suatu negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Tak hanya pengusaha dalam skala besar, yang skala kecil pun tetap memiliki peranan penting. 

Faktanya, jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai 1.65% yang idealnya adalah diatas 2% dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Angka tersebut masih tertinggal di bandingkan negara tetangga seperti Singapura (7%), Malaysia(5%), atau Thailand (3%), dan jauh dibandingkan negara maju seperti Amerika (11%) dan Jepang (10%).

Oleh karena itu, sangat di butuhkan pertumbuhan jumlah dan ragam pengusaha di Indonesia guna membantu tercapainya perkembangan ekonomi yang semakin baik. Pemerintah memang telah mendukung terciptanya pertumbuhan pengusaha-pengusaha dan perusahaan baru. Namun sangat disayangkan hanya 4% dari perusahaan tersebut yang dapat bertahan hidup selama lima tahun pertama.

Beberapa hal bisa menjadi kendala bagi pendatang-pendatang baru di dunia usaha, seperti strategi pemasaran, market, kurangnya pengetahuan di bidang Finansial dan masih ada faktor-faktor lain yang dihadapi para pengusaha baru.

Maka dari itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Jakarta Pusat menganggap perlu menggelar sebuah kegiatan sosialisasi dan sharing yang di kemas santai namun komunikatif dan informatif. Melalui Talkshow dan Seminar Financial Literacy Day “ Businessman Tangguh Paham Keuangan, diharapkan para pendatang-pendatang baru di dunia usaha dapat mengetahui perkembangan terbaru di bidang bisnis dan kebijakan keuangan di Indonesia.

Ketua Umum BPC HIPMI JAKPUS, Aaron Sampetoding mengatakan survei OJK beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa tingkat wawasan keuangan masyarakat Indonesia baru sekitar 21.84 persen, ini masih jauh dibawah benchmark Bank Dunia yaitu 30 persen.

"Oleh karena itu Hipmi merasa perlu adanya langkah nyata untuk memperbaiki literasi keuangan masyarakat dan anggota Hipmi pada khususnya, karena literasi keuangan merupakan satu kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh pengusaha muda Indonesia kedepannya untuk memperbaiki kualitas pengusaha dan ketahanan ekonomi nasional,” ungkap Aaron Sampetoding di Paramadina Graduate School, Energy Tower, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (4/10) lalu.

Aaron Sampetoding pun menambahkan bahwa sudah menjadi tugas Hipmi sebagai organisasi terdepan kewirausahaan nasional untuk membenahi ekosistem wirausaha pengusaha muda di Indonesia kedepannya.

"Ekosistem wirausaha yang baik adalah apabila pengusaha berada dalam lingkungan yang menopang tumbuh kembangnya usaha dan tingkat ketahanan pengusaha dari tantangan alaminya, yaitu akses ke pendanaan, akses ke pasar, kebijakan pemerintah, budaya masyarakat yang mendukung serta sektor pendidikan yang bersahabat dan menopang tumbuh kembang pengusaha pemula dan muda baru," jelasnya.

Demi keberlanjutan acara Financial Day ini, HIPMI BPC Jakarta Pusata mengadakan beberapa MOU, antara lain:

1. HIPMI BPC Jakpus dengan LPDB

Tentang : Pemberian fasilitas permodalan dalam bentuk pinjaman/pembiayaan Kepada Pelaku Usaha Anggota / Mitra Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi DKI Jakarta Raya.

2. HIPMI BPC Jakpus dengan Valbury Asia Securities 

Tentang : Saling memfasilitasi untuk memberikan pengetahuan lebih luas dan kemampuan yang lebih baik lagi kepada para pengusaha muda dan juga investor muda demi kemajuan ekonomi bangsa.

3. HIPMI BPC Jakpus dengan MNC Asset Management

Tentang : Pemberian benefit berupa diskon spesial untuk pemasangan iklan di media-media MNCGroup untuk setiap pembelian/subscription Reksa Dana MNC

4. HIPMI BPC Jakpus dengan Universitas Paramadina

Tentang : Pendidikan, Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui hubungan kerjasama dan sinergi dan untuk dijadikan acuan dan dasar penyusunan kerjasama antara PARA PIHAK dalam hal menerapkan kemampuan PARA PIHAK.

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini