Sukses

Rights Issue, Wijaya Karya Targetkan Raup Dana Rp 2,1 Triliun

Perolehan kontrak Wijaya Karya mencapai Rp 67,1 triliun hingga akhir September 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir Agustus lalu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akan menggelar rights issue. Aksi korporasi tersebut rencananya akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2016.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan bahwa rights issue melalui mekanisme PMHMETD merupakan tindak lanjut dari persetujuan untuk mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 4 triliun yang akan digunakan membangun berbagai proyek dan infrastruktur. 

"Kami berharap rights issue dapat menyerap dana tambahan Rp 2,149 triliun dari porsi publik sehingga total dana yang akan diperoleh nanti menjadi Rp 6,149 triliun,” ujar Bintang dalam keterangannya, Kamis (22/9/2016).

Rights issue menjadi sangat penting untuk direalisasikan agar saham pemerintah dan publik tidak terdilusi, dimana saat ini, kepemilikan saham pemerintah dan publik dalam Perseroan adalah masing-masing 65,05 persen dan 34,95 persen.

“Tambahan modal tersebut diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan finansial perseroan untuk melaksanakan berbagai proyek pengembangan infrastruktur tanah air dan meningkatkan daya saing perseroan sebagai perusahaan konstruksi dan infrastruktur," lanjut Bintang.

Perolehan kontrak Wijaya Karya mencapai Rp 67,1 triliun hingga akhir September 2016 atau meningkat 345 persen dibandingkan dengan realisasi kontrak pada periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 11,472 triliun.

Optimisme tersebut berangkat dari carry over 2015, Rp 29,08 triliun, kontrak baru sebesar Rp 13,79 triliun, konstruksi Proyek Investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (High Speed Railway/HSR), Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Jalan Tol Manado-Bitung sebesar Rp 22,7 triliun, termasuk kemajuan penawaran terendah yang telah dicatatkan perseroan pada beberapa proyek, antara lain dermaga, rumah susun, dan pembangkit istrik yang nilai totalnya ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun.

Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Pekan kedua September 2016 antara lain Pembangunan Hotel, Perkantoran dan Convention Hall Grup Puncak Surabaya, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Automatic People Mover System Bandara Soekarno Hatta, Renovasi Velodrome, Bendungan Kuwil Manado, Review Design Oecusse dan Rusun Atlet Kemayoran. 

Selain itu Flyover Semanggi, Flyover Kramasan, Jaringan Gas Prabumulih, Proyek Strategis Kementerian ESDM yang terdiri dari SPBG Bekasi, Fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, Transmart Mataram, Transmart Tegal, Sudirman Hill, Produksi Box Girder Jalan Layang Kereta Api Medan-Kualanamu, Elevated Road Maros – Bone, dan Tol Bawen-Solo Seksi 2.

Kisaran Harga Rights Issue

Lebih lanjut mengenai proyeksi kisaran harga saham pada pelaksanaan (exercise price) PMHETD I, sesuai keputusan Komite Privatisasi yang ditetapkan oleh 5 Menteri Kabinet Kerja, harga pelaksanaan rights issue tersebut berada pada kisaran Rp 1.525 hingga setinggi-tingginya Rp 2.505.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan Perseroan dalam mengusulkan kisaran harga tersebut antara lain:

Surat Menteri badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No.S-547/MBU/09/2016 tanggal 22 September 2016 perihal Penetapan Kisaran Harga Pelaksanaan (Exercise Price), Kisaran Jumlah Lembar Saham yang Diterbitkan dan Kisaran Rasio Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 1 (”PMHMETD 1”) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia No.S-178/M.EKON/07/2016 tentang Arahan Komite Privatisasi Diluar Program Tahunan Privatisasi (PTP) Tahun 2016 tanggal 15 Juli 2016.

Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No.S-387/MBU/06/2016 tanggal 30 Juni 2016 perihal Perkiraan Rentang Jumlah Lembar dan Harga Saham BUMN yang akan Melaksanakan Right Issue Tahun 2016.

Rata-rata harga saham Perseroan dalam 60 (enam puluh) hari perdagangan terakhir dengan cut-off date tertanggal 20 September 2016.

Preseden dari beberapa transaksi sejenis (rights issue) yang dilaksanakan oleh BUMN sebelumnya; dan Feedback dari pemegang saham Perseroan yang diperoleh JLM (Joint Lead Managers) selama periode pre-marketing 9-15 September 2016.

Perolehan dana rights issue, nantinya akan digunakan Wijaya Karya secara khusus untuk mewujudkan proyek-proyek infrastruktur strategis yang menjadi prioritas pemerintah, antara lain: Pembangunan Jalan Tol Soreang–Pasir Koja, Jalan Tol Manado–Bitung, Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, PLTU Banten 2 x 1.000 MW, PLTU Aceh 2 x 200 MW, Water Treatment Plant (WTP) Jatiluhur 5.000 l/detik, dan Pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini