Sukses

Bos Pertamina Imbau Pemudik Tak Beli Premium

Pertamina menambah pasokan impor BBM sampai 2 juta barel guna memenuhi tingginya konsumsi BBM dan elpiji selama arus mudik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero)‎ memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam menghadapi lebaran kali ini cukup. Selain meningkatkan pasokan, pihaknya juga mengalihkan beberapa truk-truk tanki untuk memasok jalur-jalur mudik.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menyarankan kepada para pemudik untuk lebih memilih menggunakan BBM Non Subsidi seperti Pertamax dari pada menggunakan Premium dalam perjalanan mudiknya.

"Bagi para pemudik, kalau ingin mesin kendaraannya awet, selama perjalanan jangan lagi menggunakan Premium, pakai Pertamax," kata Dwi saat melepas Mudik Gratis yang diselenggarakan Pertamina di Kompleks Parkir Selatan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (14/7/2015).

sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina, Afmad Bambang menjelaskan untuk meningkatkan pasokan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menambah pasokan impor BBM sampai 2 juta barel guna memenuhi tingginya konsumsi BBM dan elpiji selama arus mudik.

Dia mengatakan volume Premium mencapai 1,42 juta Kiloliter (Kl), minyak tanah 155,84 ribu Kl, Solar sebanya 1,39 juta Kl, sebanyak 334,31 ribu Kl untuk volume Avtur dan elpiji mencapai 288,99 ribu metrik ton hingga 10 Juli 2015.

Dia menegaskan, kondisi stok Premium sampai 10 Juli ini mencapai 83.101 Kl atau cukup 17,06 hari, minyak tanah 2.400 Kl untuk 64,93 hari, Solar 59.526 Kl untuk 23,33 hari, Avtur 12.786 Kl untuk 26,15 hari dan Elpiji 18.093 Kl untuk 15,97 hari.

"Kondisi stok BBM dan Elpiji hingga 10 Juli ini aman meski terjadi peningkatan konsumsi. Hal yang sama terjadi pada BBM non PSO, di mana penyaluran Pertamax dan Pertamax Plus sekira 4 persen di atas proyeksi, tapi stok berada pada level di atas 30 hari," jelas dia.

Untuk Premium, kata Ahmad, konsumsinya bisa melonjak 40 persen di atas hari normal pada H-1 Lebaran. Saat arus mudik, konsumsi Premium akan mencapai 106,3 ribu Kl. Sementara konsumsi Premium di arus balik (H+3) 100,9 ribu Kl. Perkiraan perseroan terhadap konsumsi Premium H-15 sampai H+15 bakal meroket 17,8 persen menjadi 89.817 Kl dari rata-rata hari normal 76.258 Kl.

Konsumsi Solar justru menurun akibat truk-truk besar (kecuali pengangkut sembako) yang dilarang beroperasi. Perkiraan konsumsi Solar menurun 10,7 persen menjadi 33.250 Kl dari hari normal 37.228 Kl. Sedangkan konsumsi avtur naik 10,1 persen dari 11.534 Kl menjadi 12.701 Kl, dan elpiji dari 19.779 metrik ton menjadi 20.453 metrik ton atau naik 3,5 persen. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.