Sukses

Jurus Calon Panglima TNI Jaga Ketahanan Pangan

Calon Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan, tantangan Indonesia bagaimana mengatasi masalah pangan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Panglima TNI yang juga notabenenya adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan pentingnya menjaga ketahanan pangan bagi Indonesia.Bahkan dia pun menggunakan prinsip ala Presiden pertama RI, Soekarno untuk alasan menjaga ketahanan pangan.

"63 tahun lalu, Bung Karno sudah mengingatkan kepada kita. Beliau bertanya Indonesia bisa mengalami bencana, petaka, jika makanan tidak tersedia. Karena itu kita harus melakukan revolusi pertanian. Karena itulah, tantangan ke depan adalah bagaimana masalah pangan bisa diatasi," ujar KSAD Gatot di Lemhanas, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Dia pun bercerita pernah ditawari beberapa orang untuk melakukan impor beras. Gatot menilai, hal itu adalah untuk mendegradasikan kekuatan Indonesia.

"Saya pernah ditawari pada Febuari untuk impor beras dengan iming-iming besar. Memang ada beberapa orang yang berambisi impor beras. Namun ini cara yang paling sakti (melemahkan kekuatan). Di mana harga panen kita dipaksa jadi murah, kemudian petani kita akan merugi," tutur Gatot.

Karena itu, Gatot menuturkan, beberapa bangsa tak ingin melihat Indonesia maju, karena hal ini bisa menjadi kelemahan bangsa Indonesia.

"Beberapa banyak yang tidak ingin teknologi kita kurang. Berusaha tidak ada satu produk Indonesia yang keluar. Karena itu KSAD mendukung kemajuan pertanian," pungkas Gatot.

Sebelumnya pemerintah juga mengharapkan petani Indonesia mampu lepas dari belenggu impor produk pertanian. Langkah ini dilakukan dengan menyediakan dana subsidi pupuk dan benih.

"Penyediaan dana subsidi pupuk sekitar Rp 28 triliun, subsidi benih Rp 2 triliun untuk areal 5 juta hektar. Selain itu juga akan dilakukan perbaikan peraturan Presiden mengenai peraturan benih," ujar  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Ia menambahkan, Indonesia juga harus mampu mengekspor produk pertanian bagi pasar internasional dalam jangka panjang. Selain itu, Indonesia juga perlu mempercepat pencapaian ketahanan pangan. (Putu M/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini