Sukses

Hayashi Toysmart, PHK Jadi Berkah Sukses Berbisnis Boneka

Kesuksesan Anang Sujana berawal dari kepedihan saat dipecat dari tempatnya bekerja pada 1995 lalu.

Liputan6.com, Bekasi - Selagi masih ada perempuan melahirkan, bisnis boneka tak akan pernah mati. Prinsip ini yang dipegang pengusaha boneka sukses di Rawa Lumbu, Bekasi bernama Anang Sujana.

Kesuksesan Anang berawal dari kepedihan saat dipecat dari tempatnya bekerja pada 1995 lalu. Beberapa waktu ke sana kemari, tidak mudah baginya mendapatkan pekerjaan baru.

Pada akhirnya, ada 1 perusahaan yang mau menerimanya bekerja kala itu. Sebuah perusahaan pembuat boneka asal Korea Selatan. Selain bekerja mencari nafkah, di tempat ini Anang belajar cara memproduksi boneka.

Keberanian membuka usaha sendiri muncul. Dengan hanya bermodal uang Rp 500 ribu, dan ilmu yang didapatkan dari perusahaan boneka tempatnya bekerja, selama 5 tahun, usaha produksi boneka pun dimulai.

"Di perusahaan boneka itu saya belajar 5 tahun terus saya hanya punya keahlian itu, saya bikin pabrik boneka ini," jelas dia saat menerima kunjungan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Pabrik boneka buatannya diberi nama Hayashi Toysmart, yang berarti pohon dari Bahasa Jepang. Usai jatuh bangun yang tak sedikit, kini Anang mampu memiliki beberapa pabrik utama di Kawasan Rawa Lumbu, Bekasi.

Hayashi Toysmart terus berkembang dan memiliki 14 mitra serta 42 mitra CMT yang tersebar di berbagai daerah. Memang pada bisnisnya ini, dia menerapkan konsep usaha yang sedikit beda dari yang lain, yakni sistem kemitraan. Di mana seseorang bisa memproduksi boneka milik Hayashi dengan sistem mitra.

Boneka produksi Hayashi sudah terjual di berbagai wilayah hingga keluar Pulau Jawa. Pesanan datang baik dari perseorangan, instansi pemerintah maupun dari mancanegara.

Alhasil, setiap harinya Hayashi mampu memproduksi hingga 2.500 sampai 4.000 boneka dari berbagai bentuk. Harga jual ditetapkan mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 1,5 juta per buah.

Oomzet yang dikantongi Anang terbilang cukup besar, hingga miliaran rupiah. Bahkan, ada rekan kerjanya yang diketahui lebih sukses darinya. Namuan Anang tak mempermasalahkan hal ini karena dia mengaku senang membagi ilmu berbisnisnya.

Menurut Anang, kini boneka sudah seperti pakaian. Maksudnya, ada tren tersendiri yang akan berganti setiap waktunya. Dengan pengalaman yang telah dimiliki bersama dengan rekan-rekan satu bidang usaha, Anang mendirikan satu organisasi pengusaha boneka.

Ke depan, dia bermimpi dapat menjadikan boneka buatan dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. (Nrm)

Presenter: Anastasia Erin

Videografer: Awan Harinto

Produser: Nurmayanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini