Sukses

Terminal Curah Kering Teluk Lamong Kurangi Biaya Logistik 30%

Proyek pembangunan terminal teluk lamong menghabiskan biaya US$ 45 juta yang dikerjakan selama 1,5 tahun.

Liputan6.com, Surabaya - PT Terminal Teluk Lamong bekerjasama dengan PT Nusa Prima Logistik dan didukung PT Pelindo III akan membangun fasilitas terminal transit curah kering yang diawali dengan proses pemancangan tiang pertama atau groundbreaking ceremony.

Pembangunan ini untuk mewujudkan terminal curah kering yang berbasis ramah lingkungan dan akan menjadi terbesar di Asia Tenggara. Menurut Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Prasetyadi, untuk mewujudkan terminal curah kering yang berbasis ramah lingkungan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara didukung dari segi kapasitas dengan kemampuan handling yang mencapai 4.000 ton per jam dan 5 juta ton per tahun.

"Dari segi kapasitas kami akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara," tutur Prasetyadi, Minggu (8/2/2015).

Dengan adanya pembangunan proyek tersebut diperkirakan biaya logistik di Jawa Timur akan berkurang sekitar 30% dan dipastikan dapat mengangkat perekonomian di Indonesia.

"Ini merupakan tanda dukungan PT Pelindo III untuk Teluk Lamong dan diharapkan ini dapat menjadi awalan yang baik untuk kita semua yang bertujuan untuk mengurangi logistic cost terutama di Jawa Timur," kata  Sekretaris Perusahaan PT Pelindo III (Persero), Yon Irawan.

Sedangkan Chaiman PT Nusa Prima Logistik, Edi Kusuma menjelaskan, investasi untuk terminal curah kering termodern di Indonesia tersebut mencapai US$ 40 juta. Proyek tersebut diperkirakan selesai dalam waktu 1,5 tahun.

"Terminal transit ini akan kami persembahkan untuk Indonesia, dan proyeknya akan selesai selama 1,5 tahun," kata Edy Kusuma, Pemilik FKS Multiagro.

Sekadar diketahui, proyek yang akan dilakukan oleh ketiga pihak tersebut berada di wilayah PT Terminal Teluk Lamong dengan luas area ±10 Ha yang dilengkapi dengan conveyor dan berbasis ramah lingkungan karena hanya diperuntukkan bagi bahan makanan, pertanian dan biji-bijian (food and feed grain).

Semua peralatan dan fasilitas yang akan digunakan pada terminal curah kering dijalankan dengan menggunakan listrik dan didukung dengan kapasitas listrik dari power plan milik PT Lamong Energi Indonesia.

PT Nusa Prima Logistik yang merupakan penggabungan dari PT FKS Multiagro, PT Charoen Pokhpan Tbk dan PT Japfa Comfeed memustuskan untuk bekerjasama dengan PT Pelindo III melalui PT Terminal Teluk Lamong karena kedalaman Teluk Lamong yang mencapai -16LWS dapat menampung kapal internasional dan lokasi yang terintegrasi dengan jalur kereta api double track, sehingga merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. (Dian K/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.