Sukses

Industri Non Migas Diprediksi Tumbuh Lebih Rendah di 2015

Pertumbuhan industri non-migas pada 2015 mencapai 6,1 persen, lebih rendah dari target 2014 yang sebesar 6,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan pertumbuhan industri non-migas pada 2015 mencapai 6,1 persen. Perkiraan ini lebih rendah dari target 2014 yang sebesar 6,2 persen.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan proyeksi ini mengacu pada kinerja sektor industri non-migas dalam 3 tahun terakhir serta peningkatan investasi sejak beberapa tahun terakhir.

Dia menjelaskan, cabang industri yang diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi seperti industri makanan dan minuman, tembakau, barang kayu dan hasil hutan, serta industri alat angkut, mesin dan peralatan.

"Dengan pertumbuhan industri non-migas ini, maka pertumbuhan ekonomi atau PDB diperkirakan dapat mencapai 5,3 persen hingga 5,7 persen pada 2015," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Saleh, untuk bisa mencapai pertumbuhan industri yang tinggi, Kemenperin akan melaksanakan beberapa program prioritas seperti pengembangan perwilayahan industri melalui pembangunan 13 kawasan industri dan pembangunan 22 sentra IKM di luar Pulau Jawa.

Kemudian, Kemenperin juga akan mendorong pertumbuhan populasi industri skala besar dan sedang sebanyak 9.000 unit usaha dan 20 ribu usaha industri kecil melalui beberapa program hilirisasi.

"Ada program hilirisasi hasil tambang ke produk dan jasa industri, hilirisasi produk pertanian menjadi produk agroindustri, industri barang modal dan industri padat karya. Juga pembinaan IKM agar dapat terintergrasi dengan industri pemegang merk," jelas dia.

Selain itu, pihaknya juga akan mendorong peningkatan daya saing dan produktivitas industri melalui peningkatan efisiensi teknis, peningkatan penguasaan iptek dan inovasi, peningkatan penguasaan dan pelaksanaan pengembangan produk baru serta peningkatan kualitas SDM dan akses ke sumber pembiayaan.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.