Sukses

Starbucks Bagi-bagi Beasiswa Buat Para Pelayan Kedainya

Starbucks akan menyediakan beasiswa kuliah online secara gratis pada ribuan pegawainya tanpa persyaratan mengikat.

Liputan6.com, New York - Strategi bisnis biasanya hanya akan menguntungkan para pemangku jabatan di perusahaan. Tapi tidak dengan Starbucks, salah satu strategi bisnisnya ternyata juga dapat berdampak positif pada peningkatan kualitas para pegawainya.

Mengutip laman New York Times, yang ditulis Kamis (19/6/2014), Starbucks akan menyediakan beasiswa kuliah online secara gratis pada ribuan pegawainya tanpa persyaratan mengikat. Para pelayan dan pegawai Starbucks dapat mengecap pendidikan tinggi di Arizona State University.

Program beasiswa tersebut kini terbuka pada 135 ribu pegawai Starbucks yang menetap di Amerika serikat. Tentu saja, para pegawai harus menjalani sejumlah tes untuk bisa diterima di Arizona State University.

Dengan bantuan dari pemerintah dan universitas serta kerjasama dari Starbucks, sebagian besar barista di kedai kopi multinasional itu akan mendapatkan beasiswa utuh.

"Starbucks melakukan strategi bisnis yang bahkan belum pernah dilakukan perusahaan manapun. Bagi sebagian besar pegawai Starbucks, pendidikan universitas online merupakan satu-satunya cara yang masuk akal untuk meraih gelar sarjana," ungkap Presiden dan CEO Lumina Foundation Jamie Merisotis.

Sejauh ini, memang banyak perusahaan yang menawarkan beasiswa. Tapi biasanya biaya kuliah tidak sepenuhnya dibayarkan, atau para pekerja harus mengabdi selama beberapa tahun setelahnya.

Tetapi Starbucks melakukan terobosan baru dengan mengundang para pegawainya memanfaatkan beasiswa tersebut. Sejak hari pertamanya bekerja, para pegawai dapat memilih jurusan manapun yang disukainya.

Setelah lulus, para pegawai bahkan diperbolehkan untuk keluar dan mencari pekerjaan yang lebih baik.

"Jika mereka keluar dari perusahaan, pengalamannya akan terikat dengan merek, reputasi dan bisnis Starbucks. Langkah ini akan meingkatkan perfoma perusahaan, menarik karyawan baru dan membuatnya menjadi lebih baik," tutur CEO Starbucks, Howard D. Schultz. (Sis/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini