Cek Jalan Layang Non-Tol Casablanca, Jokowi: 2 Hari Selesai

Kondisi JLNT sepanjang 3,3 kilometer itu cukup baik, namun sebagian ruas jalan masih belum diaspal.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Des 2013, 12:45 WIB
Gubernur DKI Jokowi memantau penyelesaian pembangunan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang memasuki tahap akhir. Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu ingin memastikan pengerjaan proyek yang akan dibuka setelah Tahun Baru 2014.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (26/12/2013), dengan mengenakan kemeja merah bermotif kotak-kotak, Jokowi yang mengendarai mobil dinas Toyota Land Cruiser bergerak menuju JLNT dari arah Tanah Abang menuju ke arah Kampung Melayu.

Kondisi JLNT sepanjang 3,3 kilometer itu tampak cukup baik. Namun sebagian ruas jalan yaitu dari depan hotel Le Meredien hingga menyeberang Jalan Jenderal Sudirman sampai menara Sampoerna Strategic, kondisi jalan belum dilapisi aspal. Sehingga laju kendaraan Jokowi lebih pelan saat melewati jalur tersebut.

Selain masih ada jalur yang belum teraspal, rambu dan marka jalan juga belum terpasang. Padahal Jokowi-Ahok menargetkan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang bisa segera diuji coba. Beberapa pekerja masih tampak melakukan pengerjaan proyek tersebut.

Setelah menelusuri satu perlintasan jalur JLNT, Jokowi mengakui kondisi jalan masih harus dilakukan pengerjaan, seperti belum dilapisi aspal di titik ruas tertentu.

"Secara keseluruhan sudah cukup baik, ini tinggal pengaspalan sekitar 200 meter. Ini dikerjakan minggu pagi. 2 Hari juga sudah selesai, rambu-rambu juga belum, tapi ini 1-2 hari juga selesai," jelas Jokowi. Untuk mengejar target hingga akhir tahun ini, Jokowi telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk mengebut pekerjaan.

"Ini dikerjain setiap malam. Jadi minggu pagi sudah selesai, kan kekurangannya hanya aspal 200 meter tadi saja, sisanya hanya dikit-dikit saja," kata Jokowi.

Pengerjaan proyek senilai Rp840 miliar itu dimulai tahun 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket, Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi. Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Sementara, paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.

Untuk menyelesaikan proyek tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PU menghabiskan dana sebesar Rp101,5 miliar. (Adi/Ism)

Baca Juga:

Hadiah Tahun Baru Jokowi-Ahok: Pembukaan Jalan Layang Non-Tol
Ahok: Uji Coba JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang 3 Pekan Lagi
Jokowi: Rasio Jalan di Jakarta Masih Kurang

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya