Puluhan penyandang disabilitas tunanetra mendatangi kantor DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan. Sambil membawa poster mereka menyatakan kekecewaan karena berkas lamaran sebagai calon pegawai negeri ditolak. Alasannya, mereka tidak memenuhi persyaratan karena menyandang disabilitas tubuh.
Dalam orasinya, mereka protes dan menuding pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak adil dalam penerimaan, khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra. Karena itu mereka menuntut Pemprov Sulsel untuk meninjau ulang keputusan yang dinilai diskriminatif bagi tunanetra.
Mereka juga meminta DPRD untuk memediasi dan memberi masukan serta mencari solusi agar para penyandang disabilitas juga mendapat kesempatan dan bisa diterima sebagai CPNS.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Senin (14/10/2013) pagi, anggota DPRD Sulsel yang menemui pengunjuk rasa berjanji menampung aspirasi para penyandang cacat dan mencarikan solusi terbaik.
Melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebetulnya kaum difabel atau penyandang cacat berkesempatan menjadi CPNS. Namun, mereka diharuskan mengikuti tes penerimaan dari jalur pelamar umum dengan mepertimbangkan kemampuan para penyandang disabilitas tersebut. (Ado)
Dalam orasinya, mereka protes dan menuding pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak adil dalam penerimaan, khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra. Karena itu mereka menuntut Pemprov Sulsel untuk meninjau ulang keputusan yang dinilai diskriminatif bagi tunanetra.
Mereka juga meminta DPRD untuk memediasi dan memberi masukan serta mencari solusi agar para penyandang disabilitas juga mendapat kesempatan dan bisa diterima sebagai CPNS.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Senin (14/10/2013) pagi, anggota DPRD Sulsel yang menemui pengunjuk rasa berjanji menampung aspirasi para penyandang cacat dan mencarikan solusi terbaik.
Melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebetulnya kaum difabel atau penyandang cacat berkesempatan menjadi CPNS. Namun, mereka diharuskan mengikuti tes penerimaan dari jalur pelamar umum dengan mepertimbangkan kemampuan para penyandang disabilitas tersebut. (Ado)
