Sukses

Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Kota Sukabumi, Minta Harga Beras Turun

Sekumpulan mahasiswa di Sukabmi menggelar aksi unjuk rasa meminta pemerintah menstabilkan harga beras, dan tolak impor beras.

Liputan6.com, Sukabumi - Ratusan mahasiswa yang tergabung dari beberapa organisasi melakukan aksi demonstrasi. Mereka menyuarakan soal kondisi harga beras yang dinilai semakin melambung di Kota Sukabumi.

Aksi demonstrasi mahasiswa ini long march mulai dari Lapang Merdeka, dilanjut Balai Kota Sukabumi dan DPRD Kota Sukabumi, kemudian berakhir di Tugu Adipura pada Kamis (7/3/2024). Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka terlihat membawa beberapa spanduk dan bendera berlambang organisasi mahasiswa.

Pantauan di lokasi, salah satu spanduk itu tertulis ‘Harga Beras Melangit Rakyat Menjerit. Mereka menuntut pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi agar bisa menyerap daya beli gabah untuk petani.

“Kita meminta agar pemerintah daerah khususnya DPRD bisa kembali menstabilkan harga beras khususnya di kota sukabumi, dan juga kuta meminta agar DPRD ini juga menyerap gabah kering khususnya rekomendasi dari DPRD untuk pemerintah kota agar menyerap gabah kering dari masyarakat,” kata Koordinator Aksi, Anggi Fauzi.

Saat melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD tersebut, sempat diwarnai aksi saling dorong dengan petugas keamanan. Terlebih saat gebang sebelah kanan gedung terbuka, para mahasiswa ini mencoba memasuki gedung, namun berhasil dihalau petugas kepolisian.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga Tuntutan

Mereka menyampaikan tiga tuntutan, yakni meminta pemerintah menstabilkan harga beras, menolak impor beras, dan menolak wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Mahasiswa menilai, hal itu akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.

“Kalau bicara impor beras kita menolak dengan keras hari ini karena April ini kita akan memasuki panen raya petani, petani banyak yang ngeluh disaat harga beras naik tapi harga gabah tidak signifikan naiknya tidak berbanding lurus dengan harga beras,” jelasnya.

Menurutnya, harga beras saat ini menjadi harga tertinggi dalam sejarah selama 30 tahun terakhir. Terlebih mendekati bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, harga kebutuhan pokok juga ikut meningkat.

“Sehingga ini menjadi keresahan, terlebih kita kan masuk bulan Ramadan. Kami sangat mendesak pemda ini kota sukabumi minimal harus mampu stabilkan harga sembako dan beras ini,” tutupnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.