Sukses

Demo di Depan Polisi, Pemuda di Samarinda Minta Connie Bakrie Diperiksa

Aliansi Pemuda Peduli Demokrasi Samarinda gelar aksi unjuk rasa menuntut agar polisi mengusut Connie Bakrie karena pernyataannya dianggap dapat menimbulkan kegaduhan setelah Pemilu 2024.

Liputan6.com, Samarinda - Puluhan Pemuda Samarinda yang tergabung didalam Aliansi Pemuda Peduli Demokrasi Samarinda melakukan aksi di depan Mabes Polresta Samarinda, Kamis (21/3/2024). Mereka menuntut agar polisi mengusut Connie Bakrie yang dianggap menyebarkan hoaks soal Pemilu.

Aksi yang dilakukan sore hari jelang waktu berbuka puasa tersebut menggugat postingan Connie Bakrie yang dinggap dapat menimbulkan perpecahan pasca Pemilu 2024. Apalagi tuduhan tersebut membuat anggapan jika Polri tidak netral.

Korlap Aksi, Hariyandi mengatakan, Connie Bakrie diduga telah menyebarkan informasi hoaks yang mengakibatkan kegaduhan dan perpecahan di masyarakat.

“Ada dugaan bahwa pihak Kepolisian memiliki akses ke Sirekap sehingga bisa mengisi dan mengubah Formulir C1, hal ini diunggah oleh Conie Bakrie. Saya merasa ini merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir karena unggahan tersebut tidak dapat di pertanggung jawabkan,” kata Yandi.

Dalam aksi tersebut, Aliansi Pemuda Peduli Demokrasi Samarinda menyampaikan pernyataan sikap. Aliansi ini mendukung Polri agar tetap menjaga Netralitas didalam Institusi Polri.

“Kami meminta pihak Kepolisian agar segera menindak dan mengusut tuntas oknum-oknum yang terindikasi akan melakukan kegaduhan pasca pemilu sehingga menganggu ketentraman bangsa dan negara,” kata Yandi dalam orasinya.

Oknum yang dimaksud Connie Bakri karena pernyataannya dianggap dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat setelah Pemilu yang damai berlangung.

Karena apa yang telah dilakukannya sudah sangat mengganggu ketentraman dan kedamaian masyarakat Indonesia Pasca Pemilu,” tambah Yandi.

“Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang telah maksimal dalam mengamankan dan menjaga kelancaran proses pemilu 2024,” sambungnya.

Aliansi ini juga meminta pihak-pihak yang kalah dalam kontestasi Pemilu 2024 agar tidak menyebar berita hoax sehingga dapat mencederai proses pemilu dan memecah belah masyarakat.

“Kami akan terus menjaga keadaan demokrasi yang damai dan mengawal terus tuntutan kami ini di pihak Kepolisian agar tidak ada lagi oknum-oknum yang berupaya untuk memecah belah bangsa,” kata Yandi menutup orasinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini