Hal Yang Perlu Diketahui Sebelum Berkebun Emas

Harga emas tak selamanya sekokoh bentuk fisiknya. Pada 2011 lalu, harga emas sempat mencapai puncak tertinggi mendekati US$ 1.900 per ounce.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 11 Jul 2013, 07:01 WIB
Harga emas tak selamanya sekokoh bentuk fisiknya. Pada 2011 lalu, harga emas sempat mencapai puncak tertinggi mendekati US$ 1.900 per ounce.

Namun belakangan ini, harga emas merosot ke bawah hingga US$ 1.400 per ounce. Bahkan para analis memprediksi harga emas akan anjlok hingga US$ 1.200 sampai US$ 1.300 per ounce pada akhir 2013 ini.

Seperti melansir laman The News Tribune, Kamis (11/7/2013), terdapat beberapa faktor yang bisa menekan harga emas. Sebutlah penguatan nilai tukar dolar, gejolak pasar saham dan pertumbuhan ekonomi yang memanas di seluruh dunia.

Emas dapat digunakan sebagai investasi pelindung untuk krisis keuangan atau peristiwa keuangan tak terduga lainnya. Pada 2011 misalnya, saat harga emas naik hingga 44% menyusul kekhawatiran di Yunani dan penurunan kredit utang Amerika Serikat.

Lebih jauh, banyak para ahli mengatakan, sedikit eksposur pada emas sekitar 1% hingga 5% dari portofolionya, dapat membuat komposisi portofolio yang bervariasi dan berjangka panjang. Dalam kondisi tersebut, naik turunnya harga tak begitu berpengaruh. Hal tersebut karena harga emas bergerak tak sejalan dengan harga saham atau obligasi.

Sementara ahli strategi ekuitas global di S&P Capital IQ, Alec Young menyarankan Anda untuk menimbun emas. Belilah emas dari perantara yang bereputasi dan simpan emas sebagai deposito di bank. Tak hanya itu, emas juga bisa digunakan sebagai dana investasi yang diperdagangkan di bursa.

Meski demikian, saham emas jauh lebih berisiko. Harga-harga emas dalam bentuk saham seringkali lebih labil daripada emas dalam bentuk logam. Terbukti di empat bulan pertama tahun ini, saat harga emas merosot 16%, sebaliknya, indeks saham tambang emas terbesar di Amerika Serikat justru anjlok hingga 36%. (Sis/Nur)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya