27,7 Juta Orang Belum Bisa Terangkut Kereta Api di Musim Mudik Lebaran 2024

Kemenhub mencatat minat atau potensi pergerakan orang di musim mudik lebaran 2024 dengan menggunakan angkutan kereta api mencapai 33,72 juta, selama periode H-7 dan H+7.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Mar 2024, 20:15 WIB
Kemenhub mencatat minat atau potensi pergerakan orang di musim mudik lebaran 2024 dengan menggunakan angkutan kereta api mencapai 33,72 juta, selama periode H-7 dan H+7.. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan melalui hasil surveinya mencatat, minat atau potensi pergerakan orang di musim mudik lebaran 2024 dengan menggunakan angkutan kereta api mencapai 33,72 juta, selama periode H-7 dan H+7.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, minat besar itu terkumpul lantaran lebaran 2024 ini menghadapi libur panjang hingga 10 hari.

Merujuk hasil survei BKT Kemenhub, kata Risal, ternyata hampir 2/3 masyarakat Indonesia bakal melakukan pergerakan selama periode libur lebaran tersebut.

"Kereta api mendapatkan angka hampir 33,72 juta orang, baik itu kereta api antar kota, perkotaan regional dan commuter. Ini angka cukup besar," ujar Risal di Kantor Kemenhub Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Risal menambahkan, kapasitas angkut KA antar kota dan KA perkotaan regional sebenarnya telah ditingkatkan menjadi 6,04 juta melalui penambahan perjalanan kereta api.

Belum Bisa Tampung Semua

Sayangnya, kapasitas angkut seluruh moda kereta api yang tersedia belum bisa menampung minat masyarakat selama periode libur dan mudik lebaran 2024 nanti.

"Namun, masih terdapat potensi sebesar 27,69 juta calon peminat moda kereta api belum dapat terangkut atau harus menggunakan moda transportasi lain selama periode H-7 sampai dengan H+7," imbuh dia.

 

2 dari 3 halaman

Data Kemenhub

Penumpang turun dari kereta api jarak jauh setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022). PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan gelombang arus balik pemudik pada H+7 Lebaran 2022 terpantau masih tinggi. Tercatat sebanyak 40.800 penumpang tiba pada hari Senin ini dikarenakan penundaan waktu sekolah dan pelaksanaan Work From (WFH). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Mengutip data Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), prediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

Sebanyak 206 ribu penumpang akan bergerak saat puncak mudik H+4, sementara 237 ribu orang bakal naik KA antar kota di puncak balik H+3.

Volume penumpang tersebut masih bisa diakomodir oleh kapasitas angkut yang ada, sebanyak 3,67 juta. Dengan rincian, 3,22 juta untuk KA reguler dan 459 ribu untuk moda tambahan.

Sedangkan potensi pergerakan di KA perkotaan regional selama 14 hari tersebut mencapai 2,38 juta, atau naik 14,26 persen. Sebanyak 153 ribu orang akan berangkat di puncak mudik H-3, dan 174 ribu orang di puncak balik H+2.

 

3 dari 3 halaman

Melebihi Kapasitas Angkut

Tiket Mudik Lebaran Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) untuk keberangkatan H-10 pada momen lebaran1444 H per hari ini 26 Februari 2023 sudah dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, serta seluruh channel resmi penjualan tiket KAI lainnya. (Dok. KAI)

Jumlah volume penumpang itu melebihi kapasitas angkut untuk KA perkotaan regional, yang sebesar 2,36 juta. Dengan 2,34 juta untuk reguler dan 19 ribu tambahan.

Sementara untuk prediksi KA perkotaan komuter mencapai 14,78 juta orang, melonjak 26,16 persen dari tahun sebelumnya. Sebanyak 1,2 juta orang pergi di puncak mudik H-5 dan 1,04 juta di puncak balik H+3.

Adapun total kapasitas angkut kereta commuter ini mencapai 42,12 juta orang, dengan frekuensi perjalanan sebanyak 2.002 kereta api per hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya