Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Kami Temukan Kecurangan Secara Terstruktur Sistematis

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengaku pihaknya mendapatkan informasi pada Pemilu 2024 banyak sekali terjadi kecurangan. Kecurangan itu pun menurut dia terjadi secara besar-besaran juga terencana.

oleh Tim News diperbarui 14 Feb 2024, 19:50 WIB
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengaku pihaknya mendapatkan informasi pada Pemilu 2024 banyak sekali terjadi kecurangan. Kecurangan itu pun menurut dia terjadi secara besar-besaran juga terencana.

"Kami juga bersamaan dengan itu mendapatkan informasi bahwa banyak sekali temuan bahwa proses Pilpres 2024 dinodai berbagai kecurangan secara terstruktur sistematis dan juga masif," kata Arsjad di Posko Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Saat ini, tim hukum TPN tengah menelusuri terkait dugaan adanya pelanggaran pada di kontestasi Pemilu 2024 ini dan sedang berlangsung.

Namun demikian, Arsjad menegaskan dalam Pilpres kali ini bukan hanya sekedar menang atau kalah. Melainkan bagaimana cara masyarakat itu sendiri dapat menang melalui demokrasi yang jujur dan adil.

Dia juga mengklaim berdasarkan tim TPN yang berada di lapangan, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki trend positif. Asrjad pun meminta kepada masa pendukung untuk tetap tenang.

"Informasi yang kita dapatkan sangat positif namun memang banyak masih sekali kejadian-kejadian yang sedang kita kumpulkan dan saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di seluruh Indonesia yang memberikan informasi dan masukkan-masukan dan sekali lagi bahwa kami memiliki saksi-saksi yang ada di setiap TPS yang sedang bekerja dan menyiapkan hal itu semua," pungkas dia.

 

2 dari 2 halaman

Singgung Indonesia Emas 2024

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. (Tim News).

Kemudian, ia juga menyinggung Indonesia emas 2045 yang akan datang bila apabila tidak ada kepercayaan.

"Yang paling penting karena apa kalau kita semua bicara mengenai Indonesia emas 2045 bicara kesejahteraan dan lain-lain bagaimana kita bisa bilang itu kalau tidak ada kepercayaan atas demokrasi kita jadi itulah pegangan kita bersama ini adalah pesta demokrasi yang di mana ini adalah untuk rakyat Indonesia," tutupnya.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya