Menkominfo Ajak Gen Z Wujudkan Pemilu Damai, Tolak Hoaks dan Politik Identitas

Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengajak, generasi Z untuk mewujudkan Pemilu damai dengan menghindari hoaks maupun politik identitas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Feb 2024, 19:51 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) bersama Wamenkominfo Nezar Patria (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus menggalakkan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Damai kepada generasi muda. Satu di antaranya menggaet generasi Z di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dengan mendeklarasikan semangat tersebut.

Deklarasi itu dipimpin oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi. Ia mengajak, para generasi Z untuk menggunakan hak pilihnya, menghindari hoaks maupun politik identitas.

"Dengan sungguh-sungguh kami berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan demokrasi, mengedepankan informasi fakta, menolak politik identitas dan SARA. Bertekad menjaga kedaulatan dan persatuan bangsa di atas segala perbedaan," kata Budi Arie dilansir dari Antara, Sabtu (3/2/2024).

Selain Budi Arie, dalam acara tersebut hadir juga Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto.

Budi Arie juga mengimbau, masyarakat khususnya pemilih pemula untuk bijak menggunakan media sosial. Sebab, konten di media sosial bisa menjadi pemicu kerawanan dalam kesuksesan Pemilu 2024.

Budi Arie menyebut bahwa Pemilu sebagai proses memilih pemimpin perlu diimbangi dengan partisipasi setiap warga negara dengan menggunakan hak pilih, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi.

"Untuk pemilih pemula jangan golput (golongan putih) dan tanggal 14 datang ke TPS. Jadi harus (ajak) ke teman-temannya. Pemilu itu kan haknya masyarakat, hak kedaulatan rakyat, karena itu ayo gunakan hak itu supaya tanggal 14 Februari 2024 berbondong-bondong datang ke TPS masing-masing," kata Menkominfo.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya