Kasus COVID-19 di Singapura Ngegas Terus, Pemerintah Setempat Sangat Anjurkan Pakai Masker Lagi

Melihat kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi, Singapura 'sangat menganjurkan' masyarakat untuk menggunakan masker ketika berada di tempat ramai meskipun mereka dalam kondisi sehat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jan 2024, 14:45 WIB
Kasus COVID-19 di Singapura naik terus. JN.1 yang mendominasi penularan di sana. (Foto: ilustrasi Freepik/mrsiraphol)

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di negeri tetangga, Singapura terus mengalami kenaikan. Terjadi kenaikan kasus hingga 75 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Ada 56 ribu kasus COVID-19 dari tanggal 3 - 9 Desember 2023. Padahal pekan sebelumnya di angka 32 ribu seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat, 15 Desember 2023.

Melihat kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi, Singapura 'sangat menganjurkan' masyarakat untuk menggunakan masker ketika berada di tempat ramai meskipun mereka dalam kondisi sehat. Lalu, penggunaan masker amat disarankan ketika berada di ruangan tertutup dan bersama orang-orang berisiko tinggi seperti mengutip Channel News Asia, Minggu (17/12/2023).

Singapura juga mencatat kenaikan pasien yang dirawat gegara virus SARS-CoV-2. Dengan adanya kenaikan kasus, angka orang yang masuk rumah sakit naik dari 225 menjadi 325. Lalu, rata-rata yang masuk ICU dari empat menjadi sembilan orang.

Subvarian JN.1 Mendominasi

Pada laporan pemerintah Singapura, disampaikan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 di sana terinfeksi JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86.

Namun, belum ada indikasi yang jelas apakah JN.1 atau BA.2.86 lebih mudah menular atau menyebabkan keparahan dibandingkan yang lain.

"Berdasarkan data internasional dan lokal yang tersedia, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kemenkes Singapura dalam keterangan resmi.

2 dari 3 halaman

Anjurkan Isolasi di Rumah Bila Bergejala

Mengingat terus terjadi kenaikan kasus COVID-19, Singapura menyarankan orang yang tengah sakit dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut untuk tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain.

Lalu, Singapura juga meminta masyarakat untuk mendapatkan perawatan medis di IGD hanya dalam kondisi darurat serius dan mengancam jiwa.

"Hal ini untuk menjaga kapasitas rumah sakit kami untuk pasien yang benar-benar membutuhkan perawat di rumah sakit serta memungkinkan mereka yang punya penyakit parah dapat perawatan tepat waktu," kata Kemenkes di sana.

Lalu, mereka yang bepergian harus mengenakan masker di bandara, membeli asuransi perjalanan dan menghindari tempat ramai dengan ventilasi yang buruk.

3 dari 3 halaman

Tambah Faskes untuk Rawat Pasien COVID

Kementerian Kesehatan Singapura akan membuka fasilitas perawatan COVID-19 kedua di Singapore Expo Hall 10 akhir pekan ini. Sehingga jumlah bed untuk pasien COVID-19 bertambah seperti mengutip Straits Times.

Fasilitas perawatan sudah beroperasi di Rumah Sakit Crawfurd di Adam Road. Jika digabungkan, kedua fasilitas tersebut dapat menampung lebih dari 80 pasien, dan fasilitas baru tersebut dapat diperluas jika diperlukan.

Mengingat terus terjadi kenaikan kasus, mulai 19 Desember 2023, Singapura kembali bakal mengupdate kasus COVID-19 secara harian bukan mingguan.

 

Infografis Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang Nataru. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya