KAI Commuter Pugar 19 Rangkaian KRL, Rogoh Kocek Rp 2,2 Triliun

Proses retrofit KRL akan digarap oleh PT Industri Kereta Api atau INKA. Prosesnya sendiri akan dilakukan secara bertahap dengan setiap termin retrofit sebanyak 4 trainset. Proses ini dibidik rampung 2027 mendatang.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Nov 2023, 19:50 WIB
Calon penumpang saat menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Senin (2/1/2023). Pemerintah pusat mengalokasikan subsidi pada kebijakan tarif yang sudah berlaku sekitar lima tahun terakhir sehingga pengguna KRL di Jabodetabek hanya perlu membayar Rp3.000 untuk 25 km pertama, dan Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia alias KAI Commuter mulai melakukan pemugaran KRL lama atau retrofit pada 19 rangkaiannya. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 2,2 triliun.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan proses retrofit ini akan digarap oleh PT Industri Kereta Api atau INKA. Prosesnya sendiri akan dilakukan secara bertahap dengan setiap termin retrofit sebanyak 4 trainset. Proses ini dibidik rampung 2027 mendatang.

"Untuk retrofit KRL sendiri kemarin kita dudah ttd di Madiun pada tanggal 3 November ya dengan total nanti ada 19 trainset yang akan kita retrofit bersama dengan INKA," kata dia di Kantor KAI Commuter, di Jakarta, Senin (6/11/2022).

"Retrofit ini mulai tahun ini kami kirim 4, begitu 4 selesai, kita kirim lagi 4. Kita tarik 4, sampai nanti ini multiyears ya 4-5 tahun kedepan," sambungnya.

Anne mengamini biaya pemugaran yang disiapkan adalah sekitar Rp 2,2 triliun. Angka ini keluar setelah adanya asesmen dan diskusi bersama sejumlah pemangku kepentingan.

"Kontraknya kan baru hari Jumat kemarin, asesmen sudah dilakukan, spesifikasi teknis itu juga sudah kita dapatkan, ini proses, kemudian FGD-FGD dengan Kementerian, INKA, juga kita teruskan. Jadi totally sekitar Rp 2,2 triliun," jelasnya

Anne mengungkapkan sumber pendanaannya akan diambil sari dana pinjaman KAI Commuter, suntikan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Dia mengungkap, telah mengajukan pendanaan sekitar Rp 800 miliar ke KAI, kemudian KAI Commuter juga akan menarik utang sebesar Rp 3,6-3,8 triliun ke perbankan. Kendati, biaya ini tak sebatas untuk retrofit, melainkan termasuk juga untuk pengadaan KRL baru impor dan KRL baru produksi INKA.

"Ini pembiayaannya sendiri dari pinjaman sendiri oleh KCI, juga suntikan dana dari bapak usaha kami KAI, kemudian juga dari PMN. Ini yang terus dikaji, yang saat ini juga kami bekerja sama dengan pemerintah, kementerian, BPKP, LKPP, kemudian semuanya stakeholder ini semua ikut aktif pada pengadaan KRL ini," bebernya.

 

2 dari 4 halaman

Makin Banyak KRL dengan SF 12

Kereta commuter line melintas di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2/2020). PT KCI melakukan rekayasa perjalanan KRL Bogor dan Bekasi terkait penggantian wesel atau persimpangan rel di stasiun Gambir dan Jakarta Kota. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter menargetkan semakin banyak KRL Jabodetabek yang beroperasi dengan 12 kereta dalam satu rangkaian di 2025. Menyusul upaya retrofit hingga pengadaan rangkaian baru yang masuk secara bertahap.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyampaikan saat ini pihaknya sedang melaksanakan tiga opsi pengadaan KRL. Pertama, impor kereta dari luar negeri. Kedua, retrofit rangkaian KRL. Ketiga, pengadaan KRL baru dari INKA.

"Retrofit kemudian pengadaan yang baru ini sudah gak ada lagi dibawah 12, jadi nanti untuk SF-nya (stanformasi) itu setelah retrofit dan pengadaan baru ini semuanya 12," kata dia di Kantor KAI Commuter, di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Dia mengatakan, selama proses retrofit rangkaian KRL oleh INKA, masih akan ada KRL dengan stanformasi 8 dan 10. Namun, setelah rampungnya retrofit secara berhatap, jumlah kereta dalam rangkaian KRL pun makin bertambah.

"Mulainya (2025) ya. Tapi selama retorift itu kita lakukan, tetep ada yang namanya SF 8 dan 10," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Bertahap

KRL melintas di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Selasa (27/7/2021). VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengungkapkan jumlah penumpang KRL mengalami peningkatan hingga 25 persen sejak penerapan PPKM Level 4. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurut informasi, proses pengadaan lewat retrofit akan dilakukan setiap 4 rangkaian dalam satu termin pemugaran. Ini ditarget mulai bisa digunakan pada 2025 mendatang sambil secata bertahap juga mengirim 4 rangkaian selanjutnya.

Pada saat yang sama, KAI Commuter juga akan melakukan impor KRL baru dari luar negeri. Targetnya pada 2024-2025 mendatang 3 rangkaian KRL baru impor bisa dioperasikan.

"Tapi, untuk pengadaan barunya ini semuanya (stanformasi) 12. kita kan ditambah lagi dari 16 trainset jadi 24 (trainset) nanti yang baru (dari INKA), di luar yang 3 impor tadi supaya memenuhi tadi kapasitasnya," jelas dia.

 

4 dari 4 halaman

Impor 3 Rangkaian KRL

Penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (12/6/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia alias KAI Commuter tengah melakukan proses pengadaan tiga rangkaian kereta (trainset) baru yang akan didatangkan dari luar negeri. KRL baru ini ditarget bisa beroperasi pada 2024-2025 mendatang.

VP Corporate Secretary KA Commuter Anne Purba mengatakan pihaknya akan melakukan impor KRL baru sebanyak 3 trainset dengan stanformasi 12. Artinya, akan ada 36 kereta atau gerbong yang akan didatangkan dari luar negeri.

Kendati begitu, Anne enggan menyebut negara asal pengumpor kereta baru tersebut. Meski, diketahui kalau banyak kereta KRL yang digunakan di Indonesia berasal dari Jepang.

"Kita sih 2024-2025 kita sudah ditargetkan untuk bisa mengoperaiskan ya. Dan saat ini sedang proses, nanti teknologinya apa, (negara asal impor) darimana, setelah selesai baru kita umumkan ya, karena ini kan masih proses lelang," jelasnya di kantor KAI Commuter, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Infografis Journal: Jumlah Penumpang KRL di Jabodetabek Tahun 2010-2021 (Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya