Tak Punya Laut, Singapura Kok Bisa Ekspor Ikan Hias?

Menteri Trenggono mengaku bingung atas capaian Singapura yang sempat menjadi negara pengekspor ikan terbesar nomor dua di dunia sebelum diambil alih Indonesia

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2023, 16:15 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerima audiensi sejumlah nelayan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Senin (16/1/2023). (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono mengaku bingung atas capaian Singapura yang sempat menjadi negara pengekspor ikan terbesar nomor dua di dunia sebelum diambil alih Indonesia pada 2022 lalu. Mengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.

"Agak aneh, Singapura ini negara kecil, gak punya laut, lautnya sudah di pepet-pepet, tapi dia cukup besar ikan hiasnya," kata Menteri Trenggono saat membuka Festival Ikan Hias Nusantara 2023 di Epicentrum Mall Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).

Dengan nada bercanda, Menteri Trenggono menduga ikan hias yang diekspor Singapura tersebut berasal dari wilayah Indonesia. Namun, dia tidak merinci secara detail mengapa Singapura bisa menjadi salah satu negara eksportir ikan hias.

"Apa, ikan hiasnya dari kita, jalan sendiri dia ke situ," ungkapnya disambut gelak tawa.

Tak Mau Kecolongan Lagi

Seakan tak mau kecolongan lagi, Menteri Trenggono menekankan pentingnya untuk menjaga keberlanjutan usaha ikan hias ini melalui berbagai kebijakan. Seperti perlindungan plasma nutfah, hak atas indikasi heografis, serta kebijakan lainnya yang mendukung pembudidaya ikan hias.

"Karena kita diberikan anugerah kekayaan berbagai jenis ikan hias endemik yang luar biasa dengan nilai ekonomis yang tinggi. Antara lain arwana super red, gold, silver, arwana jardini, botia, dan lain-lain," pungkasnya.

 

2 dari 3 halaman

Indonesia Geser Singapura

Pengunjung saat melihat koleksi ikan hias di salah satu kios Pasar Ikan Hias Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2022). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat ekspor ikan hias Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada periode tahun 2017–2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Menteri Trenggono menyampaikan bahwa Indonesia berhasil menjadi negara eksportir ikan hias terbesar nomor dua di dunia pada 2022 lalu. Capaian Indonesia ini menggeser posisi Singapura dan Belanda.

"Indonesia menjadi eksportir ikan hias terbesar Ke-2 di Dunia, menggeser posisi Singapura dan Belanda," kata Menteri Trenggono.

Berdasarkan data International Trade Statistics bahwa nilai ekspor ikan hias Indonesia tahun 2022 mencapai USD 36,4 juta. Nilai tersebut setara 11,3 persen dari total ekspor ikan hias dunia yang mencapai USD 321 juta.

"Adapun urutan pertama masih dipegang Jepang dengan nilai USD 48,95 juta atau 15,3 persen terhadap total ekspor ikna hias dunia," jelas Menteri Trenggono.

 

3 dari 3 halaman

Tren Positif

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Menteri Teten ingin UMKM ikut terlibat dalam memanfaatkan potensi ikan hias air tawar kedepannya. Apa lagi pangsa pasar sektor ini diprediksi mencapai USD 8,6 miliar di 2028.

Tren positif ini terus berlanjut, dimana nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai USD 20,5 juta pada Semester I 2023. Angka meningkat 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu.

"Hal ini berbanding terbalik dengan negara-negara kompetitor Indonesia, seperti Jepang, Singapura, dan Belanda masing-masing mengalami penurunan 8,3 persen, 9,8 persen, dan 37,2 persen," urai Menteri Trenggono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya