Cegah Monyet Ganggu KTT G20, India Kerahkan Manusia Kera dan Pasang Poster Lutung di Jalan

Diperkirakan ada puluhan ribu ekor monyet yang hidup di sekitar pemukiman warga, yang kerap memicu konflik antara manusia dan hewan setiap harinya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 31 Agu 2023, 20:10 WIB
Ilustrasi monyet (Dok. Unsplash)

Liputan6.com, New Delhi - Pihak berwenang di New Delhi, India, memasang gambar kera seukuran manusia untuk menakut-nakuti kumpulan monyet kecil yang biasa berkeliaran di jalur lalu lintas dan tempat pertemuan yang dipakai dalam acara KTT G20 pekan depan. 

"Semua lokasi penting, termasuk tempat utama KTT, hotel tempat para pejabat asing dan delegasi akan menginap, dilindungi untuk memastikan gerombolan monyet tidak terlihat di sana selama acara berlangsung," kata seorang pejabat pemerintah, seperti dikutip The National News, Kamis (31/8/2023). 

Dewan kota New Delhi memasang gambar-gambar tersebut di sepanjang jalan dekat kawasan Central Ridge. 

Selain itu, pihaknya juga merekrut kelompok 30 orang menjadi "manusia kera", yang bertugas menirukan teriakan lutung.

Sama halnya seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali tahun lalu, seluruh wilayah New Delhi dirapikan untuk menyambut acara tersebut, dengan tanaman baru dan pengecatan massal. 

Namun sekelompok monyet yang berkeliaran dan kerap merusak taman dan menyerang orang, masih menjadi perhatian pemerintah. 

Meskipun tidak ada angka resmi tentang jumlah mereka, diperkirakan ada puluhan ribu ekor monyet yang hidup di sekitar pemukiman warga, sehingga kerap memicu konflik antara manusia dan hewan setiap harinya. 

KTT G20 yang diketuai India tahun ini akan diselenggarakan pada 9-10 September 2023, dihadiri sejumlah pemimpin negara termasuk Presiden AS Joe Biden, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. 

2 dari 2 halaman

Banyaknya Monyet di Kawasan Pemukiman

Ilustrasi monyet jenis rhesus macaque. (Sumber monkeyheaven.org)

Para ahli mengatakan kehadiran monyet di daerah perkotaan dan semi-perkotaan adalah akibat dari menyusutnya habitat alami dan ketersediaan makanan mereka dengan cepat.

Upaya-upaya sebelumnya untuk mengendalikan ancaman monyet di Delhi semuanya gagal, termasuk rencana untuk merelokasi hewan-hewan tersebut ke taman satwa liar dan program sterilisasi senilai 54 juta rupee atau sekitar Rp9,9 miliar yang tidak pernah terwujud karena pihak berwenang tidak dapat menemukan organisasi untuk melaksanakan prosedur tersebut.

Selain itu, upaya untuk mengusir monyet dari gedung-gedung pemerintah dengan menggunakan pagar listrik, petasan, dan penjaga bersenjatakan ketapel juga tidak berhasil.

Infografis Manfaat KTT G20 Bali Bagi Masyarakat Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya