Inilah 20 Kota dengan Kenaikan Biaya Sewa Tertinggi, Singapura dan Berlin Urutan Teratas

Studi Savills menunjukkan, 11 dari 30 kota yang mengalami peningkatan biaya sewa rumah tertinggi berada di kawasan Asia-Pasifik.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Jul 2023, 11:35 WIB
Singapura, Lisboa dan Berlin menghadapi kenaikan biaya sewa tertinggi di dunia pada tahun ini. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Singapura, Lisboa dan Berlin menghadapi kenaikan biaya sewa tertinggi pada paruh pertama tahun ini. Hal itu diungkapkan dalam laporan studi baru oleh perusahaan jasa real estate, Savills.

Melansir CNBC International, Jumat (21/7/2023) data dari Savills menunjukkan bahwa biaya sewa rumah di Lisboa, Portugal melonjak sebesar 13,9 persen dari Desember 2022 hingga Juni 2023, diikuti oleh Singapura sebesar 13,6 persen dan 9,2 persen di Berlin selama periode yang sama.

Pasar persewaan rumah Lisbon dan Singapura telah mengalami tingkat pertumbuhan harga yang tinggi selama 18 bulan terakhir, dengan kenaikan harga sewa lebih dari 40 persen, kata Savills, menghubungkannya dengan peningkatan permintaan rumah utama dari penyewa internasional.

Kenaikan biaya sewa di Berlin, sementara itu, didorong oleh masuknya penduduk kaya.

Kenaikan signifikan dalam biaya sewa rumah di Singapura adalah karena penundaan konstruksi selama pandemi Covid-19. Tetapi 18.000 unit hunian pribadi direncanakan akan selesai tahun ini, dan sedikit koreksi harga diperkirakan akan terlihat, menurut Alan Cheong, direktur eksekutif di Savills Research and Consultancy.

Namun, Cheong menyoroti bahwa biaya sewa rumah mewah di negara kota itu masih naik sekitar 15 persen year-on-year dengan kenaikan hingga paruh pertama tahun 2023.

Menurut studi Savills, 11 dari 30 kota yang mengalami peningkatan biaya sewa tertinggi berada di kawasan Asia-Pasifik. Berikut adalah daftar kota dengan kenaikan biaya sewa rumah tertinggi di dunia, menurut studi Savills :

1. Lisboa, Portugal : 13,9 persen

2. Singapura : 13,6 persen

3. Berlin, Jerman : 9,2 persen

4. Dubai, Uni Emirat Arab : 5,4 persen

5. Kuala Lumpur, Malaysia : 4,3 persen

6. Bangkok, Thailand : 4,2 persen

7. Cape Town : 4,0 persen

8. Amsterdam, Belanda : 3,3 persen

9. Barcelona, Spanyol : 3,0 persen

10. Milan, Italia : 2,9 persen

 

 

2 dari 3 halaman

Daftar Lainnya

Gambar pada 14 Februari 2019 menunjukkan Menara Kembar Petronas dan cakrawala kota yang terlihat dari dek observasi Menara Kuala Lumpur di ibu kota Malaysia. Dari sini pengunjung bisa mengamati segala penjuru kota Kuala Lumpur. (Mohd RASFAN / AFP)

11. Madrid, Spanyol : 2,9 persen

12. Hongkong : 2,7 persen

13. Jenewa, Swiss : 2,2 persen

14. London, Inggris : 1,9 persen

15. Roma, Italia : 1,9 persen

16. Athena, Yunani : 1,8 persen

17. Tokyo, Jepang : 1,7 persen

18. New York, Amerika Serikat : 1,6 persen

19. Shanghai, China : 1,5 persen

20. Hangzhou, China : 0,7 persen

3 dari 3 halaman

Didorong oleh Momentum Pandemi

Malaysia Lockdown Dilonggarkan: Sebuah monorel bergerak melalui distrik perbelanjaan kosong di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, (4/5/2020). Banyak sektor bisnis dibuka kembali pada Senin di beberapa bagian Malaysia sejak penguncian sebagian virus dimulai 18 Maret. (AP/Vincent Thian)

Laporan Savills mengungkapkan, pasar persewaan rumah di Kuala Lumpur dan Bangkok mendapatkan kembali momentum yang tidak terlihat sejak sebelum pandemi.

Sementara itu, lonjakan biaya sewa di Hong Kong disebabkan oleh peningkatan permintaan sewa setelah pembatasan Covid-19 dicabut pada akhir 2022,dan Tokyo mendapat untung dari penduduk yang pindah kembali ke kota.

Pasokan rumah hunian utama diperkirakan akan tetap ketat di banyak kota, kata Paul Tostevin, kepala Riset Dunia Savills, menyebutkan hambatan seperti biaya konstruksi yang tinggi, tantangan pembangunan dan meningkatnya biaya utang.

"Ke depan, kami perkirakan harga sewa akan terus mengungguli nilai modal untuk sisa tahun 2023 dan dalam jangka menengah, karena pasokan tetap langka di tengah meningkatnya permintaan, dengan pertumbuhan sewa yang positif di sebagian besar kota dalam Indeks. untuk sisa tahun 2023," paparTostevin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya