Amputasi dan 9 Kondisi Ini Butuh Rehabilitasi Medik untuk Optimalkan Fungsi Fisik

Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Eka Hospital BSD, Penny Kusumastuti, mengatakan bahwa pasien amputasi memerlukan rehabilitasi medik untuk optimalkan fungsi fisik.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Jun 2023, 09:00 WIB
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Eka Hospital BSD, Penny Kusumastuti, mengatakan bahwa pasien amputasi memerlukan rehabilitasi medik untuk optimalkan fungsi fisik. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Eka Hospital BSD, Penny Kusumastuti, mengatakan bahwa pasien amputasi memerlukan rehabilitasi medik untuk optimalkan fungsi fisik.

“Beberapa kasus yang membutuhkan rehabilitasi medik sebagai program pemulihan agar kembali ke kondisi fisik terbaik, antara lain amputasi lansia dengan penyakit sendi degeneratif seperti osteoarthritis dan osteoporosis,” kata Penny dalam keterangan pers ditulis Minggu (11/6/2023).

Selain pasien amputasi, rehabilitasi medik juga dibutuhkan oleh pasien yang mengalami:

  • Nyeri pinggang atau saraf terjepit (HNP).
  • Nyeri leher dan punggung bagian atas.
  • Nyeri bahu akibat sakit karena proses degeneratif atau akibat cedera, frozen shoulder.
  • Gangguan postur tubuh seperti skoliosis.
  • Mengalami cedera otot atau tulang seperti patah tulang atau robekan tendon.
  • Pasca stroke.
  • Cedera tulang belakang.
  • Cedera saraf.
  • Pasca operasi spine dan operasi orthopedi lainnya.

Rehabilitasi medik sendiri adalah sebuah program terapi intensif yang ditujukan untuk pasien yang mengalami masalah nyeri, gangguan, dan penurunan fungsi pada:

  • Otot,
  • Tulang,
  • Persendian,
  • Tendon,
  • Jaringan ikat, dan
  • Saraf yang diakibatkan sakit atau cedera.

Tujuannya yaitu untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan kemampuan fungsional seseorang untuk bisa kembali bergerak dan beraktivitas dengan optimal.

Penny menambahkan, program rehabilitasi medik dapat diberikan kepada pasien yang mengalami penurunan fungsional pada anggota tubuhnya. Sehingga, dapat mendukung mereka dalam mengurangi rasa sakit yang kerap dialami seperti masalah pada postur tulang belakang dan otot-otot.

2 dari 4 halaman

Cocok untuk Pekerja Kantoran

Terlalu Lama Duduk Bikin Sakit Punggung, Dokter Sarankan Rehabilitasi Medik. Photo by Seoworkby on Pixabay

Rehabilitasi medik juga cocok untuk para pekerja kantoran yang sehari-hari duduk dalam waktu lama di depan layar komputer. Pasalnya, duduk terlalu lama bisa menyebabkan timbulnya sakit punggung.

Penny mengatakan, meski terlihat sepele, terlalu lama duduk justru dapat berdampak buruk pada postur dan tulang belakang.

“Hingga menyebabkan masalah seperti nyeri punggung, bahu, lengan, keterbatasan dalam beraktivitas, dan seringkali juga bisa mengganggu kenyamanan. Jika tidak segera ditangani, rasa nyeri ini bisa berujung menjadi kronis dan akan terus menyerang Anda dalam jangka waktu yang panjang,” kata Penny.

3 dari 4 halaman

Sakit Punggung Biasa Tetap Butuh Rehabilitasi Medik

Terlalu Lama Duduk Bikin Sakit Punggung, Dokter Sarankan Rehabilitasi Medik. Credit: pexels.com/pixabay

Namun tidak perlu khawatir, lanjut Penny, karena kondisi tersebut adalah kondisi yang bisa pulih jika ditangani dengan benar dan konsisten, yaitu melalui program rehabilitasi medik.

“Mungkin Anda akan berpikir, apakah perlu untuk melakukan program rehabilitas medik hanya untuk mengatasi gangguan sakit punggung biasa? Jawabannya, tentu saja,” ujar Penny.

Terapi rehabilitasi medik dilaksanakan untuk melatih tulang serta otot-otot pasien dalam menjaga kekuatan serta ketahanan sehingga tubuh mampu untuk bekerja dalam jangka panjang.

“Dengan itu, pasien bisa mengurangi rasa nyeri yang dirasakan dan mengembalikan mereka ke dalam kondisi fisik terbaik sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dengan normal,” jelas Penny.

4 dari 4 halaman

Cara Rehabilitasi Medik Atasi Penurunan Fungsi Fisik

Program Rehabilitasi Medik di Eka Hospital.

Terapi rehabilitasi medik digunakan dalam dunia kedokteran untuk membantu pasien kembali ke dalam kondisi fisik terbaik.

Gangguan kesehatan seperti sakit punggung, bahu, pinggul, hingga lengan dan kaki dapat dilatih kembali dengan menggunakan alat-alat yang spesifik untuk melatih anggota tubuh.

Berdasarkan pengamatan Penny, Sekitar 80 persen kasus tulang belakang seperti gangguan postur, nyeri pinggang, nyeri leher, bisa ditangani dengan terapi.

Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi akan memastikan diagnosis dan membuat program terapi sesuai kondisi sakit atau masalahnya. Oleh karena itu, terapi rehabilitasi medik akan sangat cocok sebagai program pemulihan dalam mengurangi rasa nyeri serta gejala untuk jangka waktu panjang.

Infografis Cedera Tulang Belakang Neymar (Liputan6.com/Yoshiro)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya