Nusatama Berkah Raup Untung Rp 101,880 Miliar di 2022

PT Nusatama Berkah, Tbk, perusahaan manufacturing di Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan dan fabrikasi kendaraan khas, gelar RUPST

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Mei 2023, 23:06 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Nusatama Berkah, Tbk, perusahaan manufacturing di Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan dan fabrikasi kendaraan khas, gelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Perusahaan tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp101,880 miliar atau naik 93 persen dari tahun sebelumnya Rp52.798 miliar, laba bersih sebesar Rp1.700 miliar atau naik 574 persen dari tahun sebelumnya Rp252 miliar.

"Dari laba bersih tersebut, Rp 340 juta telah ditetapkan untuk dibagikan sebagai dividen yang besarnya Rp 0,126 per lembar saham,"ujar Presiden Direktur Perseroan, Bambang Susilo, dalam pemaparan publik, Selasa (16/5/2023).

Bambang Susilo juga menyampaikan, Perseroan telah melakukan berbagai analisa bisnis dan manajemen, dan telah menetapkan target tahun 2023. Yaitu pendapatan sebesar Rp137,5 miliar atau naik 35 persen dan laba bersih sebesar Rp4,1 miliar atau naik 141 persen.

Lalu, Bambang juga memaparkan, bila pada Februari 2022, Perseroan menggunakan sebagian dana Initial Public Offering (IPO) untuk investasi.

Dan sampai Desember 2022, progres investasi yang dilakukan, sudah mencapai 80 persen, dan sisanya 20 persen lagi akan diselesaikan pada semester pertama 2023.

 

2 dari 2 halaman

Peningkatan Kapasitas Produksi

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara, Direktur Ismu Prasetyo lebih merinci, bila investasi yang dilakukan dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi.

"Investasi dilakukan salah satunya untuk peningkatan kapasitas produksi, menjadi naik 60 persen dari kapasitas sebelumnya. Mesin-mesin kita tingkatkan lagi, sehingga bisa lebih cepat dan efisien," katanya.

Makanya, penjualan atau omset perusahaan juga terbilang positif. Yakni naik sebanyak 35 persen bila dibandingkan dengan 2022.

Sementara, dalam pemaparan publik tersebut juga diungkapkan, bila RUPST telah menyetujui pengunduran diri Andri Budhi Setiawan selaku Komisaris Utama, sekaligus mengesahkan pengangkatan Hilman Risan sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya