Melihat Prospek Sektor Saham yang Menarik Usai Libur Lebaran Idul Fitri 2023

Ajaib Sekuritas perkirakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dari tekanan eksternal dan optimisme dalam negeri. Lalu bagaimana dengan sektor saham pilihannya?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Apr 2023, 11:02 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan fase konsolidasi jangka pendeknya (sideways) usai libur Lebaran Idul Fitri 2023.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ajaib Sekuritas prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dari tekanan eksternal dan optimisme dalam negeri yang dibanjiri oleh katalis positif.

Dari eksternal, Financial Expert Ajaib Sekuritas Christy Maryani menuturkan, International Monetary Fund (IMF) pada World Economic Outlook 2023 edisi April merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8 persen dari sebelumnya diprediksi dapat tumbuh 3,4 persen.

IMF melihat kerentanan sistem keuangan negara global dapat memicu terjadinya krisis ekonomi global pada 2023. Namun di sisi lain, IMF tetap mendukung pengetatan kebijakan moneter dilakukan untuk meredam kenaikan inflasi.

Christy menambahkan, berbeda dari katalis dalam negeri, terutama sisi makro ekonomi Indonesia yang solid terlihat dari beberapa indikator makro ekonomi.

PMI indeks masih pada level ekspansif yakni di level 51,9 pada periode Maret 2023, Indeks Keyakinan Konsumen masih berada di zona optimis pada level 123, loan growth Indonesia yang masih terpantau solid sebesar 10,64 persen, inflasi yang terkendali sebesar 4,97% persen yoy, serta Bank Indonesia (BI) yang bersikap dovish dengan mempertahankan BI7DRRR di level yang sama 5,75 persen.

“Selain itu, katalis positif datang dari rilisnya laporan kinerja emiten dan diikuti pembagian dividen,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).

Pada kuartal II - 2023 ini juga terdapat momentum Lebaran yang secara historis dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Sehingga dengan demikian, kinerja emiten pada kuartal II - 2023 ini diproyeksikan dapat tumbuh.

“Begitupun dengan Pertumbuhan Ekonomi Nasional (GDP). Proyeksi GDP pada kuartal II tahun ini juga dapat tumbuh efek dari konsumsi dalam negeri yang masih tumbuh di tengah ketidakpastian global,” kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Prediksi IHSG Setelah Lebaran

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk prediksi IHSG setelah Lebaran, Christy menuturkan, IHSG masih akan melanjutkan fase konsolidasi jangka pendeknya (sideways). Ia menilai, jika melihat pergerakan teknikal, IHSG saat ini belum memberi sinyal konfirmasi untuk bergerak bullish selama masih bergerak di bawah resistance 6.850. Support kuat IHSG saat ini adalah pada MA-20 nya yakni di level 6.755.

“Proyeksi IHSG masih akan melanjutkan tren sideways nya hingga ada konfirmasi breakout level resistance tersebut terlebih dulu baru akan bergerak uptrend,” tutur dia.

Sedangkan sektor yang menarik untuk dicermati setelah Lebaran, Christy menuturkan, sektor tersebut adalah sektor transportasi & logistik, sektor infrastruktur khususnya emiten pengelola jalan tol, sektor barang konsumsi, dan sektor telekomunikasi.

Beberapa faktor pertimbangannya menurut Christy adalah karena mobilitas sosial yang masih cukup padat imbas dari momentum Lebaran ini dapat menjadi katalis positif untuk emiten pada sektor transportasi & logistik. Kemudian padatnya potensi arus balik pasca libur lebaran akan berdampak positif pada emiten pengelola jalan tol.

 

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Saham

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Sektor barang konsumsi masih potensial pada 2023. hal tersebut karena ada potensi pertumbuhan kinerjanya khususnya pada kuartal II 2023 dimana terdapat momentum hari raya Lebaran serta menjelang tahun pemilu 2024 yang biasanya meningkatkan konsumsi masyarakat dalam negeri,” ujar dia.

Sektor lainnya yang dapat dipertimbangkan adalah sektor telekomunikasi. menjelang tahun pemilu biasanya pengguna traffic data seluler meningkat, dunia digital saat ini juga sudah menjadi hal primer sebagai wadah menyampaikan aspirasi atau kampanye jelang pemilu 2024.

AMRT (Buy)

Support : 2.740

Resistance : 2.850

 

JSMR (Buy)

Support : 3.330

Resistance : 3.520

 

BIRD (buy on weakness)

Support : 1.630

Resistance : 1.730

 

EXCL (Buy on weakness)

Support : 1.800

Resistance : 1.940

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya