Liputan6.com, Jakarta - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan membagikan dividen sebanyak 30 persen dari laba bersih yang telah diraih pada 2024. Pembagian dividen itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (16/5/2024).
"Pada RUPST pagi ini, pemegang saham menyetujui total deviden Rp 155,47 miliar. Nilai tersebut dari laba bersih tahun buku 2023 atau senilai Rp 4,65 per lembar kepada pemegang saham," ujar  Direktur Keuangan PT Midi Utama Indonesia Tbk Suantopo Po, saat paparan publik, Kamis pekan ini.
Baca Juga
Pembagian atau pembayaran dividen tersebut akan dilakukan pada 13 Juni 2024.Alfamidi mencatat, terjadi pertumbuhan kinerja keuangan pada tahun 2023. Setidaknya, perseroan berhasil membukukan pendapatan neto sebesar 11,06 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni, dari Rp 15,62 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 17,35 triliun pada tahun 2023.Â
Advertisement
"Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik 29,51 persen, dari sebelumnya Rp 398,92 miliar, naik menjadi Rp 516,66 miliar," ujar Suantopo.
 PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan induk usaha yang membawahi sejumlah jaringan retail atau minimarket di Indonesia. Seperti gerai Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson.
Pada perdagangan Kamis, 16 Mei 2024 pukul 14.02 WIB, saham MIDI naik 1,04 persen ke posisi Rp 390 per saham. Harga saham MIDI dibuka naik empat poin ke posisi Rp 390 per saham. Harga saham MIDI berada di level tertinggi Rp 396 dan terendah Rp 388 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.276 kali dengan volume perdagangan 96.314 saham. Nilai transaksi Rp 3,8 miliar.
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang 2023. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/3/2024), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencapat pendapatan Rp 17,35 triliun pada 2023. Pendapatan Perseroan tumbuh 11,05 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,62 triliun.
Beban pokok pendapatan naik 10,04 persen menjadi Rp 12,84 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 11,67 triliun. Meski demikian, Perseroan mampu mencatat laba bruto naik 14,04 persen dari Rp 3,95 triliun pada 2022 menjadi Rp 4,50 triliun pada 2023.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi dari Rp 3,15 triliun menjadi Rp 3,66 triliun pada 2023. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 414,30 miliar pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 341,88 miliar. Perseroan membukukan pendapatan lainnya naik menjadi Rp 335,29 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 196,10 miliar.
Perseroan mencatat laba usaha Rp 742,82 miliar pada 2023, tumbuh 16,44 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 637,90 miliar. Melihat kondisi kinerja keuangan itu, PT Midi Utama Indonesia Tbk meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 29,51 persen menjadi Rp 516,65 miliar pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 398,91 miliar.
Â
Â
Â
Advertisement
Aset Perseroan
Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 16,73 pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 13,84.
Total ekuitas Perseroan melonjak 96 persen menjadi Rp 3,91 triliun pada 2023. Pada 2022, Perseroan mencatat ekuitas Rp 1,98 triliun. Liabilitas turun 21,2 persen menjadi Rp 3,87 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 4,91 triliun. Aset Indocement naik 12,7 persen menjadi Rp 7,78 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 6,90 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 326,78 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 416,76 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 22 Maret 2024, saham MIDI naik 0,95 persen menjadi Rp 424 per saham. Saham MIDI dibuka naik dua poin ke posisi Rp 422 per saham. Saham MIDI berada di level tertinggi Rp 428 dan terendah Rp 420 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.420 kali dengan volume perdagangan 158.498 saham. Nilai transaksi Rp 6,7 miliar.
Indeks MSCI
Sebelumnya diberitakan, Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI Inc) merilis hasil peninjauan konstituen terbaru pada Februari 2024 yang masuk ke sejumlah indeks global yang efektif 1 Maret 2024. Pada indeks MSCI small cap, ada dua saham emiten Indonesia yang masuk.
Di rebalancing MSCI small cap pada 12 Februari 2024, saham emiten di Indonesia yang masuk yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Sedangkan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) keluar dari indeks MSCI small cap.
Konstituen di indeks MSCI small cap akan berubah pada 29 Februari 2024, dan efektif 1 Maret 2024. MSCI akan kembali umumkan konstituen terbaru di indeks MSCI pada 14 Mei 2024, dan efektif 3 Juni 2024.
MSCIÂ tidak melakukan perubahan emiten di Indonesia pada indeks MSCI Global Standard dan MSCI Micro Cap.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 12 Februari 2024, saham BUMI ditutup naik 1,18 persen ke posisi Rp 86 per saham. Nilai transaksi saham BUMI sebesar Rp 16,45 miliar dan volume perdagangan 192,37 juta. Total frekuensi perdagangan 3.137 kali.
Sedangkan saham MIDI merosot 3,79 persen ke posisi Rp 406 per saham. Saham MIDI mencatat frekuensi perdagangan 3.091 kali dengan volume perdagangan 18,87 juta saham. Nilai transaksi Rp 7,71 miliar.
Saham CUANÂ terpangkas 6,41 persen ke posisi Rp 7.300 per saham. Nilai transaksi saham CUAN mencapai Rp 69,01 miliar dengan volume perdagangan 9,23 juta saham. Total frekuensi perdagangan 6.651 kali.
Â
Advertisement