Top 3: Yogyakarta Jadi Provinsi Paling Miskin, tapi Warganya Bahagia

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa (24/1/2023)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jan 2023, 10:08 WIB
Tugu Yogyakarta (Liputan6.com / Yanuar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa per September 2022, dengan tingkat kemiskinan 11,49 persen atau 463.630 orang penduduk miskin. Upah minimum provinsi atau UMP Yogyakarta juga menjadi yang terkecil kedua di Indonesia.

Fakta itu mengundang rasa penasaran konsultan pemasaran Yuswohady. Ia bingung dengan status Yogyakarta sebagai provinsi termiskin. Pasalnya, Jogja dikenal sebagai kota pendidikan maupun destinasi wisata, sehingga terasa janggal bila perputaran ekonomi di sana terbatas.

Informasi mengenai Yogyakarta ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa (24/1/2023):

1. Yogyakarta Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, tapi Penduduknya Paling Bahagia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa per September 2022, dengan tingkat kemiskinan 11,49 persen atau 463.630 orang penduduk miskin. Upah minimum provinsi atau UMP Yogyakarta juga menjadi yang terkecil kedua di Indonesia.

Fakta itu mengundang rasa penasaran konsultan pemasaran Yuswohady. Ia bingung dengan status Yogyakarta sebagai provinsi termiskin. Pasalnya, Jogja dikenal sebagai kota pendidikan maupun destinasi wisata, sehingga terasa janggal bila perputaran ekonomi di sana terbatas.

Kebetulan, keluarga Yuswohady merupakan orang Jogja tulen. Ia lantas membagikan nilai-nilai yang dianut orang Yogyakarta, yang seolah mengusung kemiskinan sebagai budaya.

"Sy mmg tak dilahirkan di Yogya. Tp bapak sy, morotuwo, simbah, simbah buyut, pak lik, om, bude, semua tulen Yogya. Dan sjk kecil sy dididik dlm tradisi Yogya. Sprti halnya bapak sy, org Yogya itu PRIHATIN-nya minta ampun. Hidup sederhana, ngirit abizzz. Klo belanja seperlunya, tak pernah berlebihan," tulis Yuswohady dalam akun Instagram @yuswohady.

Baca berita selengkapnya di sini

2 dari 3 halaman

2. Utang Pemerintah Tembus Rp 7.733 Triliun, Mau Dilunasi Pakai Apa?

Ilustrasi Utang atau Pinjaman. Foto: Freepik

Utang Indonesia tercatat hingga Desember 2022 sebesar Rp 7.733,99 triliun, sehingga rasio utang pemerintah tersebut mencapai 39,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Ekonom sekaligus Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira, menilai yang harus menjadi perhatian adalah meningkatnya beban pembayaran bunga utang.

"Tentu yang perlu diperhatikan dari meningkatnya nominal utang ini adalah beban pembayaran bunga utang. Apalagi level dari porsi bunga utang terhadap total belanja pemerintah terus meningkat, bahkan tahun 2023 lebih dari Rp 400 triliun dianggarkan untuk membayar bunga utang," kata Bhima kepada Liputan6.com, Senin (23/1/2023).

Selain itu, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah risiko akan semakin meningkat karena sebagian utang berbentuk valas dan mengandalkan pembelian dari investor asing.

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. Cerita Sri Mulyani Susah Perpanjang Menginap di Hotel Gara-Gara Kamar Ludes Dipesan

Tangkapan layar instagram Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di @smindrawati yang tengah berada di Golden Tulip Holland Resort Batu Malang.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bercerita tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel di Malang, Jawa Timur, penuh pada saat libur Tahun Baru Imlek 2023. Hal ini membuat dirinya cukup kesulitan untuk memperpanjang waktu menginap di hotel tempatnya menginap.

"Kita lihat hari ini liburan sama besok gong xi fa cai, hotel yang tempat saya tinggalin ini sudah penuh. Kalau saya mau perpanjang bisa. Enggak bu, ibu pulang saja ke Jakarta soalnya besok udah ada yang nempatin," kata Sri Mulyani dalam dalam Seminar Ekonomi Nasional GP Ansor di Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditulis Senin (23/1).

Sri Mulyani mengatakan, penuhnya tingkat okupansi hotel di Malang saat libur hari raya Imlek 2023 mengindikasikan pemulihan ekonomi nasional masih terjaga pasca terdampak pandemi Covid-19. Hal ini tak lepas dari terkendalinya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Sehingga kegiatan ekonomi bergerak kembali karena adanya aktivitas dari masyarakat," ucapnya.

Baca artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya