Viral Video Jokowi Tak Balas Pelukannya, Surya Paloh Buka Suara

Paloh menegaskan deklarasi Anies sebagai Capres NasDem bukan tindakan sembrono.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Okt 2022, 20:39 WIB
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menghadiri pembukaan Sekolah Legislatif Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Ketum Partai NasDem Surya Paloh angkat bicara soal video viral yang berisi Presiden Jokowi tidak membalas pelukannya. Menurut Paloh, acara yang mereka hadiri cukup ramai, sehingga sulit untuk berpelukan.

“Ya bagaimana mau membalas dalam suasana seperti ini, banyak ramai, kanan kiri semuanya. Kalau berdua kan biasa pelukan,” kata dia.

Namun, apabila di acara pertemuan hanya berdua, Paloh menyebut interaksi dirinya dengan Jokowi lebih intens dan mesra. Ia juga menegaskan hubungan dirinya dengan Presiden baik-baik saja.

“Lebih mesra, kan enggak selamanya ditunjukin kepada publik. (Hubungan) baik bagus,” pungkasnya

Jokowi sebelumnya meminta Partai Golkar agar hati-hati dan tidak sembrono mendeklarasikan calon presiden 2024. Pernyataan Jokowi itu disampaikan di acara HUT Golkar yang juga dihadiri Paloh.

Paloh menilai pernyataan Jokowi itu bukan bentuk sindiran pada NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

“Enggak (sindiran), saya pikir itu kan nasihat Pak Jokowi ya kepada Golkar, ya tergantung partai Golkar lah saya pikir itu nasihat yang baik ya,” kata Paloh di NasDem Tower, Sabtu (22/10/2022).

Paloh menegaskan deklarasi Anies sebagai Capres NasDem bukan tindakan sembrono. Oleh karena itu, ia tidak merasa disindir oleh Jokowi.

“Kita enggak sembrono, bagaimana itu sindiran,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Jam Terbang Tinggi

Paloh menyebutkan Anies juga memiliki jam kerja dan kinerja yang bagus. Hal itu disampaikan terkait saran Jokowi pilih pemimpin dengan jam terbang tinggi.

“Ya memiliki jam terbang yang tinggilah, di mata Nasdem. Kan ada subjektifitas ada objektivitas, dua perpaduan ini kan terjadi hukum relatifitas. Mungkin pikiran daripada pak Jokowi ya kan, sarannya kepada Golkar, kawan-kawan di Golkar, ya kalau memilih calon presiden ya pilihlah yang pas, tepat, untuk Golkar,” kata dia.

Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya