PSSI Bantah Arahkan Pemain Timnas Indonesia dan STY Dukung Iwan Bule

PSSI angkat bicara soal maraknya dukungan pemain Timnas Indonesia dan pelatih Shin Tae-yong terhadap ketua umum Mochamad Iriawan yang sedang didesak mundur usai tragedi Kanjuruhan.

oleh Thomas diperbarui 13 Okt 2022, 18:54 WIB
Sekjen PSSI Yunus Nusi memberi keterangan terhadap dukungan Shin Tae-yong dan pemain Timnas Indonesia terhadap Mochamad Iriawan. (Liputan6.com/Thomas)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI angkat bicara soal maraknya dukungan pemain Timnas Indonesia dan pelatih Shin Tae-yong terhadap ketua umum Mochamad Iriawan yang sedang didesak mundur usai tragedi Kanjuruhan. PSSI menegaskan dukungan tersebut alami dan bukan mereka yang mengarahkan.

Seperti diketahu, mencuat desakan agar Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, mundur sebagai ketum PSSI usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter.

Pengunduran diri dianggap sebagai bentuk tanggung jawab atas banyaknya korban jiwa. Petisi agar Iwan Bule mundur sebagai Ketum PSSI juga bergelora di media sosial.

Di tengah desakan agar mundur, muncul dukungan dari beberapa pemain timnas Indonesia terhadap Iwan Bule, di antaranya Asnawi Mangkualam Bahar hingga Saddil Ramdani. Mereka meminta Iwan Bule tak mundur.

Bahkan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong juga menolak bila Iwan Bule harus mundur. Pria Korea Selatan itu mengaku juga akan cabut jika Iwan Bule tak lagi memimpin PSSI.

Sekjen PSSI Yunus Nusi menanggapi dukungan pemain dan STY usai memberikan keterangan kepada Komnas HAM pada Kamis (13/10/2022) sore WIB. Yunus menegaskan dukungan pemain spontan dan tidak ada arahan dari organisasi maupun Iwan Bule.

2 dari 3 halaman

Orang Tua Sendiri

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat latihan persiapan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 yang berlangsung di Lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (30/08/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Para pemain Timnas Indonesia, menurut Yunus sudah menganggap Iwan Bule sebagai orang tua sendiri karena besarnya perhatian yang diberikan selama ini.

"Mereka lihat sendiri bagaimana kepemimpinan ketum kepada timnas Indonesia, bagaimana ketum itu, jangankan hotelnya, kaus kakinya saja diperhatikan ketum. Saat mereka di rumah, ditelpon ketum. Saat mereka di Jepang, di Malaysia, di Inggris, ketum perhatikan. Makanya wajar anak-anak juga begitu dengan ketum," kata Yunus.

"Tidak ada (arahan). Kalau anak-anak dengan ketum itu sudah menganggap seperti orang tua mereka karena ketum saya lihat memperhatikan anak-anak timnas seperti anaknya sendiri."

3 dari 3 halaman

Sikap Shin Tae-yong

Pelatih baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bersama Muhammad Iriawan saat diperkenalkan kepada publik pada jumpa pers di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (28/12). Dirinya dikontrak selama empat tahun oleh PSSI. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Shin Tae-yong sebelumnya menyatakan sikap di tengah desakan mundurnya Iwan Bule melalui media sosial. "Pertama-tama, saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan di Malang. Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban," tulis Shin Tae-yong di akun Instagram, Rabu (12/10/2022).

"Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini, walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai."

"Seseorang yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tulis Shin Tae-yong.

"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai satu tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah satu tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum," lanjut pelatih asal Korea Selatan itu.

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya