Update Covid-19 Selasa, 26 Juli 2022: Kasus Positif Bertambah 6.483

Dengan bertambah 6.483, jumlah akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.178.873. Sedangkan kasus sembur kini akumulasinya 5.978.522.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 26 Jul 2022, 21:00 WIB
Pengunjung antre untuk melakukan scan peduli lindungi sebelum memasuki Mall Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Rabu (21/7/2022). Dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 21 Tahun 2022 tentang Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri, pemerintah mewajibkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan seluruh jenis moda transportasi, mulai dari udara, laut, dan darat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Penambahan kasus positif pada Selasa, 26 Juli 2022, bertambah 6.483. Angka ini turut menambah akumulasi kasus Covid-19 di Tanah Air menjadi 6.178.873.

Sedangkan kasus sembuh dari Covid-19 tercatat 3.511, sehingga akumulasinya menjadi 5.978.522. Sementara kasus meninggal bertambah 13 orang dan akumulasinya kini menjadi 156.929.

Untuk kasus aktif kembali naik signifikan, yaitu 2.959 sehingga totalnya menjadi 43.422. Data sebaran Covid-19 juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 141.961 dan suspek 7.071.

Laporan juga menunjukkan DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali merupakan lima provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. DKI Jakarta melaporkan ada 2.974 kasus baru dan 1.513 pasien telah sembuh.

Jawa Barat dengan 1.334 kasus baru dan 656 orang telah sembuh dari Covid-19. Banten mencatat 952 kasus positif dan 634 orang dinyatakan sembuh.

Untuk Jawa Timur, tercatat 412 kasus baru dan 299 pasien telah sembuh. Adapun Bali, 228 kasus positif dan 137 orang sembuh dari Covid-19.

Sementara itu, Aceh, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara merupakan provinsi yang tanpa penambahan kasus Covid-19 sama sekali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pelajari vaksinasi booster

Tenaga kesehatan mendata warga saat pelaksanaan vaksinasi booster kepada warga di sentra vaksinasi jemput bola RPTRA Taman Jangkrik, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Kementerian Kesehatan mencatat capaian vaksinasi booster COVID-19 secara nasional masih di angka 25,48 persen atau sebanyak 53.056.762 orang dari target penerima 208 juta orang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kasus Covid-19 di Indonesia masih meningkat setiap hari. Karena itu, upaya vaksinasi terus digencarkan di berbagai daerah.

Sejauh ini, vaksinasi Covid-19 di Indonesia disebut lengkap jika sudah mencapai vaksin booster atau suntikkan ketiga. Sedangkan untuk booster kedua atau suntikkan keempat masih dipelajari.

"Kita memang sekarang sedang mempelajari vaksin booster berikutnya untuk tenaga kesehatan karena memang ada beberapa tenaga kesehatan yang kena," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.

"Mudah-mudahan di waktu dekat kita bisa informasikan ke masyarakat. Karena, itu membutuhkan masukan dari ahlinya," imbuhnya.

Terkait target memulai vaksinasi booster kedua, Budi belum bisa memastikan atau memberi perkiraan tanggal. Dia akan menunggu kesempatan berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan meminta persetujuannya.

"Nanti kalau Bapak Presiden kembali kita laporkan, kalau beliau setuju langsung kita jalankan," ucap Budi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Laju vaksinasi

Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Matraman melakukan skrining saat vaksinasi COVID-19 di SD Negeri 25 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/3/2022). Vaksin yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama, kedua dan ketiga (booster). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Laju vaksinasi pada tahap satu masih 97,9 persen. Sementara tahap dua 81,54 persen dan tahap ketiga 26,25 persen. Artinya, semua tahap vaksinasi Covid-19 tidak ada yang mencapai 100 persen.

Menanggapi hal ini, Budi mengatakan berbagai negara juga tidak ada yang mencapai hingga 100 persen. "Saya lihat di seluruh dunia tidak ada satu negara yang mencapai target 100 persen," katanya.

"Jadi, kalau ditanya kapan capai 100 persen? Saya minta maaf, enggak mungkin sampai karena seluruh dunia enggak ada yang mencapai 100 persen."

"Jadi, saya jujur enggak mungkin tercapai, yang penting memang WHO bilang di atas 70 persen sudah baik. Paling yang kita tingkatkan itu booster, kita mohon bantuan teman-teman supaya mengedukasi masyarakat supaya bisa lebih baik lagi," pungkas Budi.

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya