Imlek dan Jogo Tonggo ala Ganjar Pranowo di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di 35 kabupaten/kota agar mengecek langsung perayaan Tahun Baru Imlek 2022 untuk memastikan tidak ada kerumunan massa

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2022, 00:00 WIB
Lampion shio yang dipasang untuk memeriahkan Imlek di Solo 2020. (Solopos/Nicolous Irawan)

Liputan6.com, Surakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di 35 kabupaten/kota agar mengecek langsung perayaan Tahun Baru Imlek 2022 untuk memastikan tidak ada kerumunan massa yang berpotensi menambah jumlah kasus COVID-19.

"(Perayaan Imlek) mulai nanti malam, kerumunan dibatasi. Rasa-rasanya hari ini kita mulai patroli, 'soft' (persuasif) saja agar tidak terjadi kerumunan," kata Ganjar saat memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di ruang rapat Gedung A kantor Pemprov Jateng, Semarang, Senin, dikutip Antara.

Ganjar mengaku menerima laporan bahwa beberapa tempat ibadah yang menggelar perayaan Imlek dipastikan terbatas, namun tidak menutup kemungkinan, kerumunan akan tetap terjadi.

"Karena tingkat abainya masyarakat cukup tinggi maka sekarang di tengah keramaian wajibnya pakai masker, selanjutnya diatur pelan-pelan," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Jogo Tonggo

Pentas kesenian lion di panggung Plaza Balai Kota Solo menghibur ribuan orang yang memadati di kawasan tersebut saat Malam Tahun Baru Imlek.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Ganjar yang melihat langsung kesiapan perayaan Imlek terbatas di Kelenteng Tien Kok Sie, Kota Surakarta, pada Minggu (30/1/2022) mengatakan sosialisasi harus mulai digemborkan dan ini menjadi tugas utama setelah Program Jogo Tonggo diaktifkan.

"Saya minta kepada Forkompimda dipimpin oleh bupati/wali kota untuk keliling hari ini sampai dengan besok, ketemu dengan warga untuk menyampaikan kembali sosialisasi prokes, kita mintakan agar ini bisa digalakkan setelah rapat ini secara serentak," katanya.

Sebagai informasi, data terakhir penambahan kasus COVID-19 di Jawa Tengah per 30 Januari 2022 tercatat sebanyak 202 kasus, meskipun hingga kini, Ganjar menegaskan belum ada lagi penambahan kasus dengan varian Omicron, namun pengecekan sampel terus dilakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya