Pelita Samudera Shipping Tambah Fasilitas Muatan Apung Baru

PT Pelita Samude Shipping Tbk (PSSI) menargetkan kontribusi volume dari pembelian floating crane (FC) sebesar 3 juta metrik ton (MT).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Des 2021, 10:53 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menyelesaikan pembelian Floating Crane (FC) dari PT Jembayan Muarabara. Pembelian floating crane atau fasilitas muatan apung baru didanai dari kas internal dan merupakan bagian dari strategi ekspansi armada PSSI.

FC adalah fasilitas pemuatan apung terintegrasi yang didesain untuk memuat batu bara dari tongkang ke kapal kargo ketika tidak ada dermaga, atau dalam situasi ketika pelabuhan tidak memungkinkan untuk memuat.

Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Iriawan Ibarat menyebutkan, estimasi kontribusi volume dari FC ini sebesar 3 juta M/T dengan nilai pendapatan kotor sekitar USD 4 juta per tahun.

"Selanjutnya FC tersebut akan langsung dimanfaatkan untuk kontrak jangka panjang atau Contract of Affreightment dengan salah satu customer utama Perseroan, PT Indexim Coalindo, untuk pengangkutan batubara selama dua tahun,” kata Iriawan dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, dikutip Jumat (10/12/2021).

Sementara itu, Pelita Samudera Shipping melalui anak perusahaannya PT Pelita Global Logistik pada bulan ini telah menyepakati perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA) untuk salah satu asetnya yakni satu unit kapal kargo curah kategori Handysize dengan nama Dewi Gandawati.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bagian Perjanjian Divestasi

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aksi korporasi tersebut merupakan perjanjian divestasi kapal kargo curah Perseroan buatan tahun 2008 (bulk carrier) dengan GRT/DWT 17,025 / 28,282 milik PGL sebesar USD 11 juta. PSS memproyeksikan keuntungan (potential gain) dari transaksi ini sebesar USD 2 juta.  

Perseroan juga telah mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp200 miliar dari Bank Permata. Fasilitas kredit ini akan dimanfaatkan untuk pembiayaan peremajaan armada dan ekspansi bisnis Perseroan guna mendukung strategi pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

"Kami yakin sejumah aksi korporasi ini sejalan dengan strategi PSSI untuk mempercepat pertumbuhan sebagai penyedia layanan logistik maritim terintegrasi, menggabungkan barging, fasilitas pemuatan terapung, dan pengangkutan kargo dengan kapal lainnya,” pungkas Iriawan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya