Pergerakan Masyarakat Berkurang Imbas PPKM Level di Kuartal III Tahun Ini

Adanya pengurangan aktivitas selama kuartal III-2021 berdampak pada jumlah penumpang yang diangkut moda transportasi massal.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2021, 14:30 WIB
Penumpang kereta api Dharmawangsa Surabaya Pasarturi–Pasar Senen tiba di stasiun Senen, Jakarta, Minggu (3/01/2021). PT KAI Daop 1 memperkirakan sekitar 15.000 - 16.000 lebih penumpang KA Jarak Jauh turun di area Daop 1 Jakarta dari wilayah Jabar, Jateng dan Jatim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat diketahui mengurangi aktivitasnya pada kuartal III-2021 dibandingkan periode yang sama 2020 atau pada kuartal II-2021. Hal ini seiring dengan penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4.

Ini dilaporkan Kepala Badan Pusat Statistika (BPS), Margo Yuwono. "Mobilitas masyarakat pada kuartal III-2021 ini lebih rendah dibandingkan pada kuartal II dan kuartal III-2020," kata Margo dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Meski begitu masifnya vaksinasi dan mulai peningkatan disiplin protokol kesehatan membuat masyarakat lebih percaya diri dalam beraktivitas. Tercermin dari beberapa tempat kebutuhan sehari-hari yang pada kuartal III-2021 mengalami perbaikan.

"Beberapa tempat kebutuhan sehari-hari mengalami proses perbaikan," jelas dia.

Adanya pengurangan aktivitas selama kuartal III-2021 berdampak pada jumlah penumpang yang diangkut moda transportasi massal.

Tercermin dari jumlah penumpang kereta api yang antra kuartal mengalami penurunan. Tercatat jumlah penumpang kereta api pada kuartal III sebanyak 21,84 juta orang. Sedangkan pada kuartal II sebanyak 44,28 juta penumpang.

"Jumlah penumpang kereta api secara q to q itu mengalami penurunan, demikian juga secara tahunan, tetapi terjadi perbaikan di bulan September," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Transportasi Udara

PT Angkasa Pura II (Persero) mulai 24 Oktober 2021 memberlakukan ketentuan atau syarat baru naik pesawat bagi penumpang pesawat rute domestik. Dok AP II

Tren yang sama juga terjadi pada penumpang angkutan udara. Secara per kuartal di tahun ini untuk rute domestik mengalami penurunan dari 8,75 juta orang menjadi 4,04 juta penumpang. Perbaikan jumlah penumpang terjadi di bulan September yakni 1,97 juta penumpang.

"Terlihat pergerakan penumpang udara domestik secara q to q mengalami perlambatan, baru ada perbaikan di bulan September," kata dia.

Sementara itu untuk penumpang rute internasional terpantau masih flat dengan jumlah yang masih di bawah 1 juta penumpang per bulan. "Penerbangan internasional juga masih flat karena ada larangan dari pemerintah," kata dia.

Meski begitu hanya pergerakan penumpang angkutan laut yang relatif tidak terpengaruh pada kuartal III. Sejak April-Juli masih tetap konstan di angka 1,1-1,4 juta penumpang per bulan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya