Total Bangun Persada Kantongi Kontrak Baru Rp 950 Miliar

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menargetkan kontrak baru Rp 1,5 triliun pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Sep 2021, 13:30 WIB
Paparan publik PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), Jumat (10/9/2021) (tangkapan layar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah meraih kontrak baru sekitar Rp 950 miliar hingga September 2021. Perseroan menargetkan kontrak baru Rp 1,5 triliun pada 2021.

“Kontrak baru Rp 950 miliar hingga kini.  Sumbangan tambahan dari tiga proyek. Kontrak baru mixed ada data center, mal, sekolah, office yang kami kerjakan,” ujar Presiden Direktur PT Total Bangun Persada Tbk, Janti Komadjaja, saat konfrensi pers paparan publik live 2021, Jumat (10/9/2021).

Sebelumnya berdasarkan paparan publik perseroan hingga Juli 2021, kontrak baru yang didapat Rp 187,6 miliar, proyek yang ditangani gedung perkantoran, apartemen, hotel, pusat perbelanjaan, utilitas dan industri.

Selain itu, perseroan juga mulai mengerjakan proyek pembangunan data center seiring tren yang terjadi. Janti mengatakan, nilai pembangunan data center beragam tergantung dari besar kecil dan kecanggihan dari data center. “Kalau proyek (data center-red) yang kami dapatkan sekitar Rp 400 (miliar-red),” ujar dia.

Perseroan mencatat pelanggan berulang mencapai 70 persen dan pelanggan baru 30 persen pada kuartal II 2021. Adapun klasifikasi proyek yang dikerjakan antara lain apartemen 54 persen, perkantoran 27 persen, edukasi 12 persen, pusat perbelanjaan 4 persen dan industri 3 persen. Sedangkan lokasi proyeknya di Jawa-Bali 97 persen dan Sulawesi tiga persen.

Perseroan menganggarkan belanja modal Rp 3 miliar pada 2021. Hingga semester I 2021, belanja modal yang sudah terserap sekitar Rp 317 juta. Belanja modal itu antara lain untuk peralatan proyek, peralatan IT dan Software IT.

Hingga semester I 2021, PT Total Bangun Persada Tbk mencatat pendapatan Rp 846 miliar. Realisasi pendapatan itu turun 30 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,2 triliun. Laba kotor turun dua persen dari Rp 130 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 127 miliar pada semester I 2021.

Laba sebelum pajak susut 12 persen dari Rp 86 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 25 miliar pada semester I 2021. Perseroan membukukan laba bersih Rp 51 miliar atau naik dua persen dari periode sama semester I 2020 sebesar Rp 50 miliar.

PT Total Bangun Persada Tbk prediksi pendapatan Rp 1,5 triliun dan laba bersih Rp 75 miliar pada 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Target 2022

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, pada 2022, perseroan menargetkan kontrak baru Rp 2 triliun. Pendapatan Rp 2 triliun dan laba bersih Rp 75 miliar pada 2022. Belanja modal pada 2022 yang disiapkan sebesar Rp 3 miliar. Belanja modal itu untuk peralayan proyek, peralatan IT dan software IT.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 10 September 2021, saham TOTL naik 1,96 persen ke posisi Rp 312 per saham. Saham TOTL dibuka naik dua poin ke posisi Rp 308 per saham.

Saham TOTL berada di level tertinggi Rp 314 dan terendah Rp 308 per saham. Total frekuensi perdagangan 274 kali dengan volume perdagangan 9.927. Nilai transaksi Rp 309,5 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya