Sukses

Penjelasan Total Bangun Persada kepada BEI Terkait Tender Proyek

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menargetkan kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dikabarkan turut berpartisipasi dalam proyek senilai Rp 6,5 triliun. Hal ini merujuk pada prospek bisnis yang lebih menjanjikan pada 2021 ini dibandingkan pada 2020.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk, Mahmilan Sugiyo membenarkan kabar tersebut. Namun, nilai tersebut masih bisa berubah seiring dengan perkembangan nantinya.

"Saat kabar tersebut dimuat, nilai pipeline proyek kami (proyek-proyek yang masih dihitung dan sedang proses tender) adalah berjumlah sekitar Rp 6,5 triliun. Nilai ini sangat dinamis bisa berubah setiap saat,” kata dia seperti dikutip, Rabu, (12/5/2021).

Mahmilan menuturkan, strategi usaha untuk selalu menjaga arus kas dan prinsip kehati-hatian dimulai pada saat tender. Antara lain dengan mengenali cara dan metode pembayaran yang ditawarkan, serta mempelajari kondisi tender atau kontrak dari masing-masing Proyek. "Sehingga tidak merugikan Perseroan," imbuh dia.

Sejalan dengan peluang bisnis pada 2021, manajemen PT Total Bangun Persada Tbk menargetkan kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun. Sementara untuk nilai proyek hingga Mei 2021 tercatat sebesar Rp 89 miliar.

"Progress proyek baru rata-rata masih dalam tahap persiapan, dan beberapa pekerjaan struktur. Sampai saat ini tidak ada kendala atas pelaksanaan pengerjaan proyek baru tersebut," ujar Mahmilan.

Adapun PT Total Bangun Persada Tbk mengaku tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemberi kerja (pemilik) dari proyek baru tersebut dan proyek yang masih lelang, atau merupakan Pihak Ketiga. Diketahui, kontrak baru tersebut meliputi empat proyek berupa bangunan gedung hotel dan perkantoran.

Perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 3 miliar pada 2021 yang berasal dari kas internal. Rencananya, belanja modal ini dialokasikan untuk pembelian peralatan proyek, peralatan IT dan Software IT. Hingga kuartal I-2021, Perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 130,7 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Realisasi Belanja Modal dan Kontrak Baru

Sebelumnya, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatatkan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 130,7 juta di kuartal I-2021. Realisasi ini setara  4,36 persen dari total belanja modal Perseroan pada 2021 sebesar Rp 3 miliar.

"Realisasi belanja modal hingga Kuartal 1-2021 adalah sebesar Rp 130,7 juta," ujar Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk, Mahmilan Sugiyo dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa, 11 Mei 2021.

Mahmilan mengatakan, belanja modal 2021 seluruhnya didanai dari kas internal Perseroan dan akan dialokasikan untuk pembelian peralatan proyek, peralatan IT dan software IT. Pada periode yang sama, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 459,33 miliar. Lebih kecil dibandingkan dengan nilai pendapatan di kuartal 1- 2020 yaitu Rp 725,74 miliar. 

Sementara nilai kontrak baru di kuartal 1-2021 justru mengalami kenaikan, menjadi Rp 89 miliar dibandingkan dengan nilai kontrak pada kuartal 1-2020 sebesar Rp 56,58 miliar.

Mahmilan menuturkan, hal ini lantaran Perseroan masih menyelesaikan sejumlah proyek yang diperoleh dari tahun sebelumnya. Masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi rata-rata 1-3 tahun. 

"Oleh karena itu pendapatan di kuartal I dominan berasal dari hasil progress pekerjaan proyek-proyek yang diperoleh tahun sebelumnya. Kontrak baru kuartal 1 belum memberikan sumbangan yang berarti terhadap pendapatan kuartal I di tahun yang sama,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 11 Mei 2021, saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL)  naik tipis 0,61 persen ke posisi Rp 328 per saham. Saham TOTL dibuka naik empat poin ke posisi Rp 326 per saham. Saham TOTL berada di posisi tertinggi Rp 330 dan terendah Rp 324 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 392 kali dengan nilai transaksi Rp 269,1 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.