Update 13 Maret 2021: 119 Juta Kasus COVID-19, China Catat 101 Ribu

Update kasus COVID-19 dunia per 13 Maret 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Mar 2021, 16:01 WIB
Anggota tim pakar medis China, Yang Honghui (kanan) memasuki Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pusat di Baghdad, Irak, Kamis (26/3/2020). Sejak 7 Maret lalu, tujuh pakar medis China bekerja sama dengan tenaga ahli lokal di Irak untuk memerangi epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 119 juta kasus. Amerika Serikat (AS) berada di posisi puncak dengan 29,3 juta kasus.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Sabtu (13/3/2021), berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:

1. AS: 29,3 juta kasus

2. Brasil: 11,36 juta

3. India: 11,33 juta

4. Rusia: 4,3 juta

5. Inggris: 4,2 juta

Negara Eropa lain juga banyak muncul di 10 besar, seperti Prancis (4 juta), Italia (3,1 juta), dan Jerman (2,5 juta).

Di China, kasus masih stabil di kisaran 101 ribu kasus. Posisi Indonesia masih berada di peringkat 18 dengan 1,4 juta kasus.

Sementara di timur tengah, kasus Arab Saudi totalnya mencapai 381 ribu kasus, sementara di Uni Emirat Arab ada 422 ribu kasus. Iran masih mencatat kasus COVID-19 tertinggi di timur tengah dengan 1,7 juta kasus.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

WHO - Uni Eropa Bentuk Kerja Sama Dukung Respons COVID-19 di Indonesia

Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

World Health Organization (WHO) dan Uni Eropa (EU), 12 Maret 2021, meluncurkan kerja sama baru untuk mendukung respons COVID-19 di Indonesia dan memperkuat sistem kesehatan di Indonesia agar semakin siap dalam menghadapi kedaruratan di bidang kesehatan di masa depan.

Kerja sama ini merupakan bagian dari program WHO-EU ‘Respons dan Kesiapsiagaan untuk Pandemi Kesehatan di Asia Tenggara’. 

Kerja sama ini diluncurkan secara resmi melalui acara virtual yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket, dan WHO Representative untuk Indonesia N. Paranietharan.

“Pandemi COVID-19 adalah sebuah pengingat yang penting bahwa sistem kesehatan yang kuat dan tangguh adalah investasi yang diperlukan untuk ekonomi yang berkembang dan merupakan pilar utama bagi keamanan kesehatan nasional dan global."

"Kami berterima kasih kepada Uni Eropa atas dukungan yang penting ini dalam mendukung respons COVID-19 dan kami akan terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun sistem kesehatan yang semakin tangguh untuk bersiap menghadapi keadaan darurat lainnya di bidang kesehatan,” WHO Representative untuk Indonesia N. Paranietharan menyampaikan dalam sambutannya.

“Bagi Uni Eropa, kerja sama dan solidaritas global adalah satu-satunya jalan untuk mengalahkan virus di semua wilayah dan memulai pemulihan global yang berkelanjutan. Hari ini, kami meluncurkan sebuah aksi baru di bidang kesiapsiagaan pandemi kesehatan untuk terus mendukung Indonesia dalam upaya melawan pandemi COVID-19 dan konsekuensi-konsekuensinya,” Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket menyampaikan.

“Di samping itu, Team Europe juga telah mengalokasikan 2,2 miliar Euro untuk COVAX Facility guna memastikan semua orang memiliki akses terhadap vaksin yang aman dan setara,” tutur Duta Besar Piket.

Di Indonesia, Team Europe menyediakan dukungan senilai lebih dari 200 juta Euro untuk mendanai respons COVID-19 baru dan program kesehatan masyarakat, meningkatkan dukungan masyarakat sipil untuk masyarakat rentan, serta memperkuat sektor kesehatan dan kesiapsiagaan pandemi untuk jangka panjang.

Uni Eropa juga meyediakan 2,66 juta Euro untuk WHO di Indonesia, secara khusus, sebagai bagian dari pendanaan 20 juta dolar Euro untuk respons COVID-19 yang diimplementasikan WHO di Asia Tenggara.

3 dari 4 halaman

Dukung Sistem Kesehatan di Indonesia

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Menkeu Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada pada 4,5-5,3 persen karena adanya dukungan program vaksinasi COVID-19 sebagai penentu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sejalan dengan rencana respons COVID-19 nasional, WHO akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan dalam menekan laju penularan di masyarakat dan mempertahankan layanan kesehatan penting untuk mengurangi penyakit-penyakit yang bisa dicegah dan kematian.

Dalam sambutannya, Menteri Budi Gunadi Sadikin menyambut kerja sama WHO-EU dan mengapresiasi inisiatif untuk berkontribusi mengimplementasikan pendekatan pengendalian COVID-19 di Indonesia, termasuk, yang terpenting, memperkuat ekosistem sistem kesehatan Indonesia agar semakin tangguh.

Dalam kesempatan ini, Menteri Sadikin juga menggarisbawahi bahwa COVID-19 merupakan ancaman kesehatan global. Beliau menekankan, “Kita perlu memerangi COVID-19 dengan bekerja bersama, kita perlu bekerja secara inklusif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu merangkul seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan dan membangun Gerakan,” ujar Menteri Sadikin.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksinasi COVID-19:

Infografis 4 Manfaat Penting Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya