Sukses

Filipina Larang Vaksin COVID-19 Sinovac Digunakan Lansia Usia 60 Tahun ke Atas

Filipina baru mendapat vaksin Sinovac, tetapi lansia dilarang pakai.

Liputan6.com, Manila - Pemerintah Filipina telah mendapat donasi sebanyak 600 ribu vaksin Sinovac dari China. Filipina menyambut baik vaksin COVID-19, tetapi tak akan digunakan untuk lansia. 

Menurut laporan Inquirer, Senin (3/1/2021), Kementerian Kesehatan Filipina tidak mengizinkan warga usia di atas 60 tahun untuk disuntik Sinovac. Usia minimal mendapat vaksin ini di Filipina adalah 18 tahun. 

Ini artinya pejabat tinggi pemerintah Filipina yang berusia 60 ke atas juga tidak akan disuntik vaksin Sinovac, termasuk Presiden Rodrigo Duterte. 

Sejauh ini, Filipina tidak mewajibkan vaksinasi COVID-19.

Dirjen BPOM Filipina, Eric Comingo, berkata efikasi Sinovac antara  65,3 persen hingga 91,2 persen. Hal itu berdasarkan uji klinis di Indonesia dan Turki.

Akan tetapi, ia menyebut efikasinya disebut hanya 50,4 persen bagi petugas kesehatan, sehingga Filipina butuh vaksin yang lebih kuat. BPOM Filipina berkata efek samping vaksin Sinovac hanya bersifat ringan hingga moderat.

Vaksin Sinovac ini hanya untuk individu yang sehat saja. Selain Sinovac, Filipina juga sedang berusaha mendatangkan vaksin lain, seperti AstraZeneca. 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vaksin Baru Tiba di Filipina

Filipina menerima gelombang pertama vaksin COVID-19 pada Minggu (28/2), menjadikannya sebagai negara terakhir di Asia Tenggara yang mendapatkan dosis, meskipun memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi kedua di wilayah tersebut.

Sebuah pesawat angkut militer China yang membawa 600.000 dosis vaksin yang disumbangkan oleh China tiba di sebuah pangkalan udara di ibu kota dalam acara sore hari yang disiarkan langsung di TV yang dikelola pemerintah. Demikian seperti mengutip Channel News Asia.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan pejabat tinggi Kabinet menyambut pengiriman vaksin dari Sinovac Biotech yang berbasis di China dalam sebuah upacara di televisi yang menggarisbawahi bantuan mereka setelah penundaan berminggu-minggu, kata para pejabat.

"Pesawat itu membawa harapan bahwa kita akhirnya bisa kembali ke kehidupan kita dan terang untuk perjalanan kita yang sangat gelap," kata juru bicara kepresidenan Filipina Harry Roque.

Vaksinasi awalnya untuk petugas kesehatan dan pejabat tinggi yang dipimpin oleh sekretaris kesehatan dijadwalkan dimulai di enam rumah sakit metropolitan Manila pada hari Senin.

3 dari 4 halaman

AstraZeneca

Sekitar 525.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca Inggris akan tiba di Filipina pada Senin 1 Maret, Malacañang mengumumkan pada Sabtu 27 Februari 2021.

Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque mengatakan Filipina akan menerima vaksin AstraZeneca melalui fasilitas Vaccines Global Access (COVAX), sebuah inisiatif global yang menjamin akses ke vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

"Kami dengan senang hati memberi tahu Anda bahwa Filipina akan menerima 525.600 dosis vaksin AstraZeneca pada hari Senin, 1 Maret 2021, sekitar siang hari, sebagai bagian dari putaran pertama dosis yang dialokasikan dari fasilitas COVAX," kata Roque dalam keterangan pers, dikutip dari PNA, Minggu (28/2).

Vaksin AstraZeneca yang akan tiba di Filipina merupakan bagian dari 44 juta dosis vaksin Covid-19 dari COVAX untuk menginokulasi 20 persen populasi negara itu, kata Roque.

4 dari 4 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.