Bola Ganjil: Leicester City, Tamu Tak Diundang yang Juara Community Shield

Leicester City menghadapi Liverpool di Community Shield, sebelumnya dikenal dengan nama Charity Shield, meski bukan berstatus juara liga atau Piala FA.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Agu 2020, 15:00 WIB
Penyerang Manchester City, Raheem Sterling mengangkat trofi Community Shield 2019 usai pertandingan melawan Liverpool di stadion Wembley, London, Inggris (4/8/2019). Manchester City menang adu penalti atas Liverpool 4-5 (1-1). (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Liputan6.com, Jakarta - Leicester City ketika itu tidak berstatus juara liga atau Piala FA 1971. Namun, mereka mendapat kesempatan menantang Liverpool pada ajang pembuka musim baru, Charity Shield, setelah Arsenal mengundurkan diri. 

Hebatnya, The Foxes mampu menaklukkan lawan yang lebih diunggulkan 1-0 berkat gol dari sumber yang juga tidak terduga.

Terpilihnya Leicester City untuk ajang yang kini bernama Community Shield itu sulit dimengerti. Arsenal, yang menjadi double winners pada musim sebelumnya, memilih melakoni laga uji coba tandang melawan Benfica, plus lawatan ke markas Feyenoord Rotterdam.

Salah satu tempat akhirnya jadi milik Liverpool yang berstatus runner-up Piala FA. Namun lawan mereka sulit ditentukan. Opsi yang tersedia adalah Leeds United (runner-up liga), Tottenham Hotspurs (juara bertahan Piala Liga Inggris), dan Chelsea (juara bertahan Piala Winners)

Dengan Leeds United dan Tottenham Hotspur berhalangan karena berbagai alasan, Leicester City yang saat itu berstatus juara Divisi II mengungguli Chelsea dan akhirnya terpilih.

Saksikan Video Community Shield Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Gol Kemenangan dari Debutan

ilustrasi Sepak Bola (Liputan6.com/Abdillah)

Pertandingan berlangsung di Filbert Street, disaksikan lebih dari 25 ribu orang. Banyak yang mengantisipasi laga ini. Leicester City bakal menghadapi tim kasta teratas setelah promosi dan ditangani pelatih anyar Jimmy Bloomfield. Frank O’Farrell, yang membantu mereka naik divisi, pergi ke Manchester United.

Penentu kemenangan Steve Whitworth memanfaatkan kemelut di kotak penalti lawan. Besar sebagai penggemar Leicester City, bek kanan muda ini baru melakoni debut di tim utama pada musim sebelumnya dan menjadi langganan ketika promosi dimenangkan.

Gol tersebut terbukti menjadi satu-satunya torehan Whitworth selama sembilan tahun membela Leicester City dan bermain lebih dari 350 kali bagi klub.

"Saya tidak menyadari itu seiring berjalannya waktu. Tidak banyak juga yang menyinggungnya," ujar Whitworth.

3 dari 4 halaman

Sesumba Bloomfield

ilustrasi Sepak Bola (Liputan6.com/Abdillah)

Bloomfield turut gembira. Dia bahkan mengaku sudah memiliki strategi kemenangan sebelum menangani The Foxes.

"Saya melihat Arsenal mengalahkan Liverpool di final Piala FA. Dari situ saya tahu taktik apa yang digunakan jika tim saya menghadapi mereka," katanya dilansir Daily Mirror.

"Mereka kewalahan menghadapi bola panjang. Kami ingin memaksimalkan itu dan terbukti benar."

4 dari 4 halaman

Dipandang Sebelah Mata

Ilustrasi sepak bola (Abdillah/Liputan6.com)

Leicester City pun jadi tim kedua yang memenangkan Charity Shield meski bukan berstatus juara liga atau Piala FA. Brighton & Hove Albion yang pertama melakukannya pada 1910.

Patut diingat ketika itu ajang ini belum terlalu diminati. Menyusul penolakan Arsenal, Derby County dan Leeds (1972) serta Liverpool dan Sunderland (1973) juga memilih absen meski mereka berhak tampil sebagai penguasa liga atau Piala FA.

Charity Shield mulai diperlakukan serius sehingga digelar di stadion nasional Inggris, Wembley, ketika Leeds bersua Liverpool pada 1974. Bahkan saking besarnya keinginan jadi juara, bintang kedua tim Billy Bremner dan Kevin Keegan sampai berkelahi di lapangan sehingga diusir wasit dengan seragam sobek.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya