3 Hal yang Harus Diperhatikan saat Cek Arah Kiblat 15-16 Juli Besok

Umat Islam dapat memanfaatkan fenomena Matahari melintas tepat di atas ka'bah pada 15-16 Juli 2020 besok untuk cek kembali arah kiblat.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Jul 2020, 23:29 WIB
Pemandangan Masjidil Haram dengan Menara Abraj Al-Bait terlihat dari helikopter saat umat muslim melaksanakan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Senin (12/8/2019). Di tempat paling suci bagi umat muslim ini terdapat Kakbah yang menjadi kiblat bagi umat muslim seluruh dunia. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta Umat Islam dapat memanfaatkan fenomena Matahari melintas tepat di atas ka'bah pada 15-16 Juli 2020 besok untuk cek kembali arah kiblat

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim menjelaskan, berdasarkan data astronomi, matahari melintas tepat di atas ka'bah pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA pada Rabu-Kamis, 15-16 Juli besok.

Peristiwa yang dimanfaatkan untuk cek arah kiblat ini dikenal dengan nama istiwa a'dham atau rashdul qiblah.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke ka'bah," ujar Agus dalam siaran tertulis Kemenag, Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Dia mengatakan, peristiwa yang sama terjadi pada 27-28 Mei 2020 lalu.

 

Menurut dia, secara tanggal dan waktu, peristiwa untuk cek arah kiblat ini juga sama dengan fenomena 2018. 

"Secara tanggal dan waktu, kejadian ini sama dengan peristiwa pada tahun 2018 lalu," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

3 Hal yang Harus Diperhatikan

Agus Salim mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Hal tersebut yaitu:

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul

2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata

3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya