Imbas Covid-19, Penjualan Hyundai di Cina Turun 97 Persen

Penyebaran Covid-19 di Cina membuat kegiatan otomotif di negara tersebut terganggu. Tak bisa beroperasi, beberapa pabrikan roda dua dan empat harus berhenti melakukan produksi.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 17 Mar 2020, 19:01 WIB
Logo Hyundai.

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran Covid-19 di Cina membuat kegiatan otomotif di negara tersebut terganggu. Tak bisa beroperasi, beberapa pabrikan roda dua dan empat harus berhenti melakukan produksi.

Salah satu pabrikan yang mengalami dampak sangat besar ialah Hyundai. Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/3/2020), pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini harus mengalami penurunan penjualan di Februari 2020.

Tak tanggung-tanggung, penurunan penjualan yang harus dirasakan Hyundai mencapai 97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tercatat, pada Februari 2020 penjualan Hyundai hanya menyentuh angka 1.007 unit kendaraan. Angka tersebut menurun tajam dibandingkan Februari 2019 yang mampu menorehkan angka penjualan hingga 38.017 kendaraan.

Perolehan angka penjualan mobil di Cina pada Februari 2020, merupakan yang terburuk selama satu dekade atau 10 tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan penyebaran wabah Covid-19.

 

2 dari 2 halaman

Pabrik Hyundai di Cina Sudah Beroperasi

Meski demikian, aktivitas industri otomotif di Negara Tirai Bambu dikabarkan berangsur normal. Beberapa pabrikan otomotif bahkan sudah beroperasi kembali.

Dilansir Autonews, Hyundai merupakan salah satu produsen mobil yang sudah menjalankan aktivitas pabriknya di Cina. Berada di Beijing, Cangzhou dan Chongqing, ketiga pabrik sudah dibuka kembali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya