Pengusaha Sebut Banjir Jakarta Lumpuhkan Aktivitas Ekonomi

Sektor logistik dan jasa ikut terdampak akibat banjir yang memutus akes jalanan Ibu kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2020, 19:40 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi anak-anak korban banjir dengan menggunakan ban di kawasan Karet Pasar Baru Barat, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Banjir yang terjadi sejak subuh akibat luapan Kanal Banjir Barat tersebut merendam ratusan rumah hingga setinggi dua meter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPD HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyebut banjir yang melanda wilayah di Jakarta menyebabkan kerugian ekonomi bagi para pengusaha. Terlebih banjir terjadi pada hari kerja.

Menurutnya banjir yang menggenangi kawasan Mangga Dua, pada Selasa (25/2) kemarin, menyebabkan aktivitas perdagangan terganggu.

"Jadi, dengan adanya tenaga kerja yg tidak tembus, kita lihat di daerah mangga dua, Kios 50 persen tutup," tegas Sarman di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, Rabu (26/2).

Bahkan, ia juga menyebut banjir sempat merendam kawasan Kelapa Gading berdampak pada merugi nya usaha perhotelan, hingga perdagangan seperti pasar tradisional.

"Secara psikologis, masyarakat saat banjir enggan keluar rumah. Pasti ada penurunan pengunjung," imbuhnya.

Sarman menambahkan bahwa sektor logistik dan jasa ikut pula terdampak, akibat banjir yang memutus akes jalanan Ibu kota.

Terkait, jumlah kerugian materil yang dialami para pengusaha yang dirugikan akibat banjir Sarman menyebut masih belum bisa di kalkulasi.

"Kalau kisaran angka saya belum," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Sinergi

Warga membersihkan perabotan rumah tangga yang sebelumnya terendam banjir di kawasan Cipinang Muara, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Banjir dari luapan Sungai Kalimalang tersebut menyebabkan warga harus bekerja ekstra untuk membersihkan perabotan serta lumpur dan sampah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kedepan, Sarman berharap Pemprov DKI dapat meningkatkan sinergi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait antisipasi musim penghujan. Agar Pemprov DKI, lebih bersiap memberikan informasi peringatan banjir lebih awal.

"Supaya pelaku usaha melakukan antisipasi," ujar dia.

Ketua Umum DPD HIPPI juga meminta pelaku usaha untuk tidak menaikan harga saat musibah banjir terjadi, dengan cara memperhatikan kecukupan stok barang.

"Ini menyebabkan harga barang terganggu," tutup Sarman.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya